Nunuk Widyanti (53) alias Bu Nunuk menjadi korban penipuan pendaftaran haji furoda. Sosok pemilik kedai STMJ legendaris di Surabaya itu meninggal dunia saat melakukan ibadah haji pada 16 Juni 2024 setelah sempat hilang selama lima hari.
Pihak keluarga mengungkap sejumlah kejanggalan dari pihak travel yang ternyata memberangkatkan Bu Nunuk dan suaminya dengan visa pribadi dan haji backpacker. Bu Nunuk dan suami juga sempat dikejar-kejar polisi Arab Saudi.
Berikut sederet fakta yang diketahui sejauh ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal Keberangkatan Haji Bu Nunuk
Sang anak, Rizaldi Santoso (29), menceritakan orang tuanya berangkat haji pada Sabtu, 17 Mei 2024, bersama 10 orang dengan travel dari Bandara Juanda transit di Jakarta. Begitu tiba di Jeddah, mereka menggunakan transportasi umum ke apartemen.
Rizaldi mengaku baru menyadari kejanggalan seperti Bu Nunuk dan suaminya berangkat tidak memakai seragam haji seperti haji reguler. "Mereka berangkat dengan 10 orang tanpa memakai seragam haji seperti pada umumnya," katanya, dilansir detikJatim.
Terpisah dengan Suami Lalu Hilang
Pada Sabtu, 15 Juni, mulai perjalanan Armuzna. Saat itu Bu Nunuk sempat terpisah dengan suaminya, Budi Santoso (55). Beruntung, malamnya mereka bertemu lagi. Lalu pada Minggu, 16 Juni, mereka melanjutkan perjalanan. Saat lempar jumrah, Bu Nunuk kembali hilang.
Sang suami pun menghubungi istrinya namun ponselnya tidak aktif. Budi Santoso juga sudah mengabari pihak travel dan berusaha mencari bersama. Pada Senin, 17 Juni, dini hari Budi Santoso mengabari anaknya, Rizaldi Santoso (29), bahwa Bu Nunuk menghilang.
![]() |
Laporan Bu Nunuk Meninggal Dunia
Pada Selasa, 18 Juni, pihak travel mencari lagi dan sempat mendapat kabar bahwa Bu Nunuk telah meninggal dunia melalui aplikasi Kawal Haji. Namun tak lama diinformasikan kembali bahwa Bu Nunuk tidak meninggal.
Lalu pada Rabu, 19 Juni, pihak travel kembali mencari keberadaan Bu Nunuk. Selanjutnya pada Kamis, 20 Juni, pencarian dilakukan di RS forensik Arab Saudi, namun sudah tutup dan diminta kembali keesokan harinya.
"Pas balik hari Jumat (21 Juni), Pakde mengabari ada data di forensik dan sudah keluar, ada surat pernyataan surat meninggal (Bu Nunuk) di tanggal 16 Juni. Artinya, Mama hilang dan meninggal di tanggal yang sama," cerita Rizaldi.
Simak juga Video 'Menag Yaqut Sebut 46 Jemaah Haji Masih Dirawat di Arab Saudi':
Simak berita lengkapnya di halaman selanjutnya