Puluhan Orang Jadi Korban, Peracik Kecubung dan Obat Terlarang Diburu!

Puluhan Orang Jadi Korban, Peracik Kecubung dan Obat Terlarang Diburu!

Antara News - detikNews
Jumat, 26 Jul 2024 14:21 WIB
Amethyst plants that have poison in every part, if you eat this the possibility can be crazy at least three days
Ilustrasi Kecubung. Foto: Getty Images/Irvan Kurniawan
Jakarta -

Tim gabungan dari BNNP dan Polda Kalsel memburu peracik kecubung diramu dengan obat terlarang. Diketahui, lebih dari 50 orang menjadi korban racikan kecubung dan obat terlarang di provinsi ini.

"BNNP dan Polda Kalsel melakukan penyelidikan lebih lanjut setelah mengetahui hasil uji laboratorium kecubung dan sampel darah korban," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Selatan (BNNP) Kalsel Brigjen Wisnu Andayana dilansir Antara, Jumat (26/7/2024).

Wisnu menuturkan hasil laboratorium menunjukkan kecubung tidak mengandung narkotika sehingga bukan penyebab utama korban mengalami gangguan kesehatan maupun meninggal. Bahkan, kata dia, hasil uji sampel darah yang diambil dari para korban menunjukkan kandungan kecubung bukan penyebab korban berjatuhan, termasuk dugaan pil putih dikonsumsi korban yang saat ini diuji juga tidak mengandung narkoba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menduga ada obat terlarang yang dicampur dengan kecubung ini sehingga menyebabkan banyak korban, termasuk dugaan korban mencampurkan kecubung dengan pil putih, minuman beralkohol, juga masih didalami," ujarnya.

Jika hasil penyelidikan berhasil mengungkap dugaan kecubung diracik dengan obat terlarang menjadi ramuan obat tanpa izin, lanjut dia, pengedar atau pelaku akan ditindak aparat kepolisian dan dapat dikenai sanksi sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun dan pidana denda maksimal Rp1,5 miliar.

ADVERTISEMENT

Wisnu mengungkapkan sejak viralnya kasus kecubung awal Juli dan menyoroti banyaknya korban mengalami sakit serta mengakibatkan dua orang meninggal dunia, ada kekhawatiran obat racikan ini memiliki sifat ketergantungan sehingga menyebabkan korban candu.

Menurut dia, kecubung ini hanya menjadi kambing hitam oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan berniat memperoleh keuntungan karena kurang begitu masuk akal. Pasalnya, tanaman kecubung ini sudah ada lama dan banyak ditemui di Kalsel.

Apalagi tahun sebelumnya, kata Wisnu, tidak pernah ada kejadian viral seperti saat ini sampai membuat korban berjatuhan akibat mabuk kecubung. Padahal, tanaman ini juga sudah dipakai masyarakat sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan sakit tertentu.

"Bahkan, dari hasil laboratorium, kecubung ini hanya mengakibatkan halusinasi sesaat, itu pun jika dioplos dengan minuman alkohol. Jika sampai menyebabkan meninggal dunia, ini bukan murni karena kecubung," ucapnya.

Sementara itu, Kasi Mutu Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Kabupaten Banjar Reswan Iriyandi mengatakan pihaknya telah menangani 56 pasien mabuk kecubung mulai dari rawat jalan hingga rawat inap sejak awal Juli lalu.

Lebih dari 30 pasien masih dalam proses rawat inap, dan para pasien ini awal masuk rumah sakit masih dalam kondisi normal. Namun, setelah keesokan harinya kondisi psikis berubah dengan tingkah laku tidak normal yang beragam.

"Berkaitan dengan kecubung, tanaman ini sebenarnya bermanfaat untuk kesehatan jika digunakan dengan dosis sesuai dengan anjuran. Bisa menjadi obat bius, sakit nyeri, dan sejenisnya," ujar Reswan.

(taa/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads