Ketua DPRD Rembang Supadi ditahan otoritas Arab Saudi setelah terkena razia keimigrasian. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan Supadi mendapat pendampingan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
"Saya secara khusus tidak memberikan informasi itu tapi saya komunikasi dengan konsulat jenderal ternyata ada pendampingan dari konsulat jenderal. Kalau Saudi dan Indonesia ada regulasi juga kita fokus pada regulasi yang ada," kata Hilman Latief kepada wartawan di Asrama Haji Pondok Gede, Kamis (25/7/2024).
Hilman menerangkan pihak pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sedang menjalin komunikasi intensif untuk mengantisipasi hal serupa. Katanya jangan sampai warga Indonesia yang berangkat haji tanpa menggunakan visa haji.
"Bagi kerajaan Saudi dalam surat mereka resmi yang kami terima beberapa waktu lalu membisniskan dengan visa non haji itu dianggapnya sebagai penipuan," jelas Hilman.
"Jadi sebetulnya bukan untuk Haji tapi dipakai haji jadi perspektif ya juga harus kita samakan. Kita sosialisasi juga PPIU (Pendirian Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dan pihak resmi di tanah air maupun di Arab Saudi sudah mengingatkan kami lagi dengan fenomena yang kemarin," imbuhnya.
Untuk diketahui, Supadi ditahan otoritas Arab Saudi setelah terkena razia keimigrasian. Supadi ternyata ditahan oleh pihak otoritas Arab Saudi sejak 9 Juni 2024.
Penahanan itu setelah Supadi terjaring razia oleh otoritas Arab Saudi saat di Kota Makkah.
Simak Video '6 Pekan Ditahan di Saudi, Begini Kondisi Terkini Ketua DPRD Rembang':
(azh/azh)