"Saat melakukan penangkapan terhadap muncikari inisial CA alias AL, ini ditemukan empat orang korban anak," ujar Wadirtipidsiber Bareskrim Polri Kombes Dani Kustoni dalam jumpa persnya, Selasa (23/7/2024).
Keempat anak itu adalah NNR (16), DAP (16), FCL (17), dan LY (17). Selain itu, polisi menemukan perempuan berusia 20 tahun.
"Para korban telah menjalani kegiatan itu kurang lebih 3 bulan. Sampai saat ini penyidik masih mengidentifikasi untuk korban-korban lainnya," lanjutnya.
Salah satu pelaku, jelas Dani, juga pernah menjadi talent. Karena pertemanan, talent ini menjadi muncikari.
"Kemudian meningkat karena jaringan pertemanannya juga sudah cukup banyak, akhirnya memiliki circle di antara mereka dan akhirnya talent-nya menjadi muncikari yang saat ini kita lakukan penangkapan," sambungnya.
Polisi mengatakan para tersangka awalnya mempromosikan layanan mereka lewat X. Orang-orang yang mau menggunakan layanan mereka kemudian harus bergabung di grup Telegram 'Premium Place' dengan membayar biaya Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta.
"Member grup Telegram Premium Place kurang lebih 3.200 akun. Bisa mungkin juga 3.200 orang," ucapnya.
Dia mengatakan open BO perempuan di bawah umur ditawarkan dengan harga Rp 8 juta sampai Rp 17 juta. Dia mengatakan ada pula grup 'Hidden Gems' bagi member loyal.
Simak Video 'Bareskrim Ungkap Kasus TPPO 50 WNI Dijadikan PSK di Australia':
(isa/imk)