Musim kemarau adalah suatu kondisi di mana berbagai daerah mengalami kekeringan atau kekurangan air dan tidak turun hujan. Kini, musim kemarau di Indonesia masih berlangsung.
Musim kemarau di Indonesia terjadi karena adanya gerakan angin muson timur yang melewati Indonesia. Lantas, musim kemarau 2024 sampai bulan apa? Berikut informasinya.
Musim Kemarau 2024 sampai Bulan Apa?
Dikutip dari situs resmi BMKG, di Indonesia, musim kemarau disebabkan oleh angin muson yang bertiup dari Benua Australia. Dalam kondisi ini, angin muson timur membawa hawa panas yang berasal dari gurun Australia. Kemudian, angin tersebut bergerak melewati Indonesia sehingga wilayah Nusantara mengalami musim kemarau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada musim kemarau, curah hujan perbulan di bawah 60 mm perbulan (atau 20 mm perdasarian) selama 3 dasarian berturut-turut. Musim kemarau terjadi karena adanya gerakan angin muson timur yang melewati Indonesia.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan BMKG, puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024, mencakup 77,27% wilayah zona musim.
Meskipun musim kemarau sedang terjadi di sebagian wilayah Indonesia, tetapi tidak selalu menunjukkan kondisi iklim yang kering dan panas, karena keragaman iklim di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi musim.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menerangkan bahwa banyak faktor lain yang mempengaruhi keragaman iklim di Indonesia, yaitu faktor global misalnya fenomena El Nino/La Nina, faktor regional misalnya Madden Julian Oscillation dan menghangatnya suhu permukaan laut di sekitar Indonesia, dan faktor lokal misalnya adanya angin darat-angin laut.
Hujan saat Kemarau, BMKG: Itu Hal Normal
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto membenarkan bahwa sebagian besar wilayah di Indonesia memasuki musim kemarau. Namun, menurutnya, perlu diluruskan bahwa meski statusnya adalah musim kemarau, bukan berarti akan tidak turun hujan sama sekali. Hanya saja, intensitas curah hujan di bawah 50 mm / dasarian.
"Betul sebagian besar wilayah Indonesia terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024 yaitu sebanyak 77,27%, dimana 63,95% durasi musim kemarau diprediksi terjadi selama 3 hingga 15 dasarian. Meski demikian bukan berarti dalam periode kemarau tidak ada hujan sama sekali, tetapi ada hujan meski kisaran di bawah 50 mm / dasariannya," katanya.
Adanya fenomena hujan disebabkan oleh dinamika atmosfer skala regional - global yang cukup signifikan, diantaranya, termonitornya aktivitas fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Sebagian besar Papua.
Selain itu, suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia memberikan kontribusi dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Indonesia.
Simak juga 'Saat Musim Kemarau Kok Masih Turun Hujan? Ini Penjelasan BMKG':
(kny/imk)