KLHK Ingin Negara ASEAN Tiru Cara RI Turunkan Deforestasi

Nurcholis Maarif - detikNews
Kamis, 18 Jul 2024 14:10 WIB
Foto: Nurcholis Ma'arif/detikcom
Jakarta -

Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia (KLHK) berharap negara-negara di ASEAN bisa mengikuti cara Indonesia dalam monitoring kawasan hutan, termasuk menurunkan deforestasi. KLHK juga berharap metode Indonesia dalam monitoring hutan bisa diterapkan di tingkat ASEAN.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Dida Migfar Ridha usai pembukaan ASOF27, Kamis (18/7/2024). Isu ini juga akan dibawanya dalam Twenty-Seventh ASEAN Senior Officials on Forestry (ASOF27) yang digelar selama dua hari pada Kamis-Jumat, 18-19 Juli 2024 di Vimala Hills, Bogor.

"Kami menyampaikan Indonesia sudah melakukan action plan selama periode Presiden Joko Widodo ini, lalu kita sudah punya kinerja, bahkan penurunan emisi pun. Sampai dengan 2023 kita sudah berhasil menurunkan angka deforestasi," ujar Dida.

"Dan ini akan menjadi sharing di pertemuan-pertemuan sidang ini. Kita akan membagi pengalaman-pengalaman kepada negara-negara ASEAN lain pengalaman Indonesia bagaimana menurunkan angka deforestasi, terlebih pada situasi el nino tahun lalu," imbuh Dida.

Dida menyebut metode monitoring hutan dan upaya penurunan deforestasi tak hanya menjadi klaim, tapi juga sudah diakui organisasi internasional World Resources Institute (WRI).

"Secara internasional juga sudah diakui World Resources Institute. Jadi tidak hanya klaim Indonesia, tapi juga international organization pun sudah mengakui prestasi Indonesia," ujar Dida.

"Pengakuan bahwa Indonesia memang punya kinerja di deforestasi ini. Sebelumnya kita punya beda angka, kita men-declare angka deforestasi, kemudian international organization menampilkan angka yang berbeda. Sekarang kita menampilkan angka yang sama dengan mereka dan kinerja kita untuk deforestasi sudah tidak ada lagi perbedaan, kita sudah memiliki angka yang sama, dan mengakui Indonesia sangat rendah terhadap angka deforestasi," jelas Dida.

Dida pun berharap cara Indonesia ini bisa diikuti oleh negara-negara ASEAN yang lain. Sebab saat memiliki metodologi yang sama, maka akan mudah untuk mengukur monitoring hutan di kawasan ASEAN.

"Dengan metode yang seperti ini kita bisa menyamakan dengan (secara) internasional. Harapan kita dengan negara ASEAN pun akan sama dengan Indonesia, sehingga dapat diakui juga tren penurunannya secara internasional," ujar Dida.

"Kita ingin standar itu kita berbagi dengan negara-negara ASEAN. Kita punya metodologi yang secara organisasi sehingga bisa compatibility dengan metode yang ada di internasional," pungkasnya.

Simak juga 'Pengendalian Deforestasi Hutan':






(ncm/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork