Cegah Pelecehan Seksual, Bus Khusus Wanita Hadir di Riau

Cegah Pelecehan Seksual, Bus Khusus Wanita Hadir di Riau

- detikNews
Selasa, 20 Feb 2007 11:14 WIB
Pekanbaru - Kaum wanita seringkali mengalami pelecehan seksual saat berdesakan di dalam bus kota. Untuk menghindari hal itu, di Pekanbaru, Riau, hadir bus kota khusus wanita.Berdiri saling berhimpitan di dalam bus kota bukan hal yang aneh bagi masyarakat perkotaan, tak terkecuali di Pekanbaru. Pria dan wanita bercampur menjadi satu. Namun sayang, banyak pria sering memanfaatkan situasi ini untuk memuaskan nafsu bejadnya. Mereka kerap melakukan pelecehan seksual. Inilah yang menjadi pertimbangan PT Riau Kecana Mahdani menyediakan bus khusus wanita. Armada bus ini memang masih terbatas. Baru sekitar lima unit dengan kapasitas penumpang 27 orang. "Bus khusus wanita ini untuk menghindari pelecehan seksual yang selama ini kerap terjadi di dalam bus kota. Tidak hanya di Pekanbaru, mungkin kota lainnya juga mengalami hal yang sama," ungkap Direktur PT Riau Kencana Mahdani, Deddy Wizward kepada detikcom, Selasa (20/2/2007). Sayangnya, rute angkutan umum berwarna oranye ini tidak hadir pada jalur padat. Pemerintah Kota Pekanbaru hanya mengizinkan rute bus khusus wanita ini pada jalur baru, yakni terminal bus AKAP Payung Sekaki menuju Pasar Pusat di kawasan Jl Sudirman Pekanbaru. "Karena rute kita ini masih baru, makanya penumpang agak sepi. Padahal kita berharap, bus khusus wanita ini bisa di jalur padat, misalnya Pasar Pusat-Kubang, atau Pasar Pusat menuju Panam," kata Deddy. Padahal selama ini, kaum hawa yang selalu mendapat pelecehan itu justru di jalur padat. Bus kota menuju dari Pasar Pusat menuju Kubang, misalnya, selama ini bus selalu dijejali penumpang malah sampai bergantungan. "Namun sayang, bus khusus wanita ini belum diberikan jalur rute padat seperti yang diharapkan. Padahal kita hadir justru ingin menghindari pelecehan dalam bus pada jalur padat tersebut," kata Deddy. Bila armada khusus cewek dipenuhi penumpang, menurut Deddy, pihaknya hanya mengizinkan kelebihan penumpang hanya 20 persen dari kapasitas penumpang 27 orang. Ini guna menghindari desak-desakan sesama penumpang. "Tarif yang kita kenakan juga sama dengan bus kota lainnya. Untuk sekali jalan, kita hanya mengenakan biaya Rp 2.000 per orang," kata Deddy. Walau bus kota ini khusus wanita, namun awaknya masih saja dikendali lelaki. Artinya sopir dan kernet masih laki-laki. Sebernarnya pihak perusahaan jasa angkutan umum ini, berharap hadirnya bus khusus wanita ini bisa membuka lowongan tersendiri untuk kaum wanita. "Tapi karena sumberdaya di daerah kita belum memadai, akhirnya khusus sopir dan kernet tetap laki-laki, namun demikian bukan tidak mungkin, ke depan mulai dari penumpang sampai sopirnya sama-sama wanita," ungkap Deddy. (cha/djo)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads