7 Fakta Ngeri Penggerebekan Narkoba di Kampung Bahari

7 Fakta Ngeri Penggerebekan Narkoba di Kampung Bahari

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 14 Jul 2024 08:36 WIB
Polisi menggerebek narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara.
Foto: Polisi menggerebek narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara. (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara kembali digerebek aparat kepolisian. Puluhan orang diamankan dari kampung narkoba tersebut.

Penggerebekan dilakukan pada Sabtu (13/7/2024) dalam rangka Operasi Nila Jaya 2024. Sejumlah barang bukti termasuk narkoba disita polisi dari beberapa titik di lapak narkoba tersebut.

Simak fakta-fakta penggerebekan narkoba di Kampung Bahari yang dirangkum detikcom, Minggu (14/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


31 Orang Diamankan Polisi

Polres Metro Jakarta Utara mengamankan 31 orang dalam operasi narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). 22 Orang di antaranya dinyatakan positif menggunakan narkoba usai dilakukan tes urine.

"22 (orang) positif, 9 negatif," kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Utara AKBP Prasetyo Nugroho kepada wartawan, Sabtu (13/7).

ADVERTISEMENT

Prasetyo mengatakan 22 orang yang positif narkoba akan dilakukan rehabilitasi. Sementara itu, 9 orang yang negatif akan dikembalikan ke pihak keluarga.

"Yang negatif kita kembalikan ke keluarganya. (Yang positif) dilaksanakan rehabilitasi," ujarnya.

Polisi menangkap 31 orang dari Kampung Bahari, Jakarta Utara dalam operasi penggerebekan narkoba, Sabtu (13/7/2024) pagi.Polisi menangkap 31 orang dari Kampung Bahari, Jakarta Utara dalam operasi penggerebekan narkoba, Sabtu (13/7/2024) pagi. (Mulia Budi/detikcom)

Barang Bukti Sabu hingga Drone

Polisi menyita sejumlah barang bukti dalam penggerebekan di Kampung Bahari, Jakarta Utara. Sabu, mesin penghitung uang hingga drone disita polisi.

"Barang bukti atau barang yang bisa kita amankan, yang terkait dengan peredaran narkoba, kami yakinkan bahwa barang yang kita lakukan penyitaan ini terkait langsung atau tidak langsung dengan peredaran narkoba. Paket besar sabu dengan berat bruto 103 gram, lalu 26 paket kecil sabu, 12 timbangan digital," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setiawan kepada wartawan di kantornya, Sabtu (13/7).

Selain itu, polisi juga menyita drone hingga decoder CCTV yang digunakan pelaku untuk memantau pergerakan polisi.

"Dua televisi, empat unit decoder, satu unit laptop. Ini alat yang digunakan untuk memantau kalau terjadi penegakan hukum di wilayah tersebut. Lalu 1 unit alat hitung uang, 11 alat isap atau bong, 1 senapan angin, 4 air gun berikut gas CO2, 25 sajam, 1 unit drone, 1 kotak petasan, dan 3 alat isap," tuturnya.

Baca fakta lainnya di halaman selanjutnya....

'Gorilla' di Mesin Cuci

Tempat parkir motor di kawasan Kampung Bahari, Jakarta Utara tak luput dari penggeledahan polisi dalam operasi narkoba. Di tempat tersebut, polisi menemukan tembakau gorilla yang disimpan di sebuah mesin cuci.

Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (13/7/2024), polisi awalnya menjumpai seorang ibu yang mengunci pintu parkiran saat polisi tiba di gang tersebut. Polisi meminta ibu tersebut keluar.

Polisi lalu melakukan penggeledahan dan menemukan tembakau gorila di dalam tempat pengering mesin cuci yang tersimpan di parkiran motor tersebut. Polisi lalu meminta ibu itu membangunkan anaknya.

Adu mulut sempat terjadi antara sang ibu dengan aparat. Akhirnya, ibu itu mengantar aparat membangunkan anaknya.

"Bapak jangan suka nuduh-nuduh," kata ibu tersebut.

"Ya nyatanya ibu ada di dalam, mesin cuci ibu masih nyala," jawab polisi.

"Saya nyalain, emang saya lagi nyuci," sahut ibu.

"Mesin cuci ibu masih nyala kita temuin di mesin cuci," sahut polisi.

Polisi memeriksa dan menggeledah rumah ibu tersebut. Selanjutnya polisi mengamankan 4 orang dari rumah tersebut.

Polisi menggerebek lapak narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara, Sabtu (13/7/2024) pagi.Polisi menggerebek lapak narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara, Sabtu (13/7/2024) pagi. (Mulia Budi/detikcom)


'Apotek' Ber-AC dan CCTV

Sejumlah bedeng yang berada di kawasan Kampung Bahari, Jakarta Utara, digerebek polisi. Bagaimana kondisi bedeng yang disebut pengguna narkoba sebagai 'apotek' itu?

Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (13/7/2024), bedeng 'apotek' narkoba itu terletak di pinggir rel kereta api di Kampung Bahari, Jakarta Utara. Rata-rata bedeng itu berukuran 3x4 m.

Kondisi bedeng tampak tak rapi dan berantakan. Sejumlah bedeng itu hanya berisi karpet tempat tidur, speaker, kandang burung, bangku hingga meja.

Namun, pada salah satu bedeng, tampak terpasang AC yang masih menyala. Kemudian, ada juga bedeng yang terpasang kamera CCTV.

Jarak satu bedeng dengan bedeng lainnya hanya sekitar 50 meter. Bedeng itu berbentuk papan tripleks dengan lapisan banner dari dalam.

Atap bedeng itu terbuat dari seng dan asbes. Di sejumlah bedeng juga tertempel tulisan dari kertas.


Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....


Peraturan di 'Apotek' Narkoba

Pada salah satu lapak terdapat tulisan 'DILARANG MAIN HP'. Kemudian ada juga tulisan "SEWA ALAT RP 5.000 OKE".

Kondisi bedeng yang digerebek tampak tak rapi dan berantakan. Sejumlah bedeng itu hanya berisi karpet tempat tidur, speaker, kandang burung, bangku hingga meja.

Salah seorang pelaku berinisial W (46) yang diamankan polisi menyebutkan bahwa alat yang dimaksud adalah alat isap sabu alias bong.

"Bong," ucap pria inisial W.

Selain itu, ada juga kertas bertulisan 'BAYAR DULU BOS Kuh!!!' lalu kertas bertulisan 'AKU TAHU TAPI AKU DIAM'. Kemudian, ada tulisan di papan pintu masuk bedeng bertulisan nomor rekening yang diduga untuk transaksi.


Pantau Polisi Lewat Drone

Polisi menyita drone hingga decoder CCTV saat menggerebek Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pagi tadi. Drone hingga CCTV itu digunakan para bandar narkoba untuk memantau pergerakan polisi saat menjalankan bisnisnya di kampung tersebut.

"Untuk melakukan kegiatannya ini, mereka kemudian mengamankan proses bisnisnya dengan cara, kalau ada penangkapan, mereka terlebih dahulu menaikkan drone ini. Drone ini termonitor dari layar monitor yang sudah kita sita," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan dalam konferensi pers di Polres Jakut, Sabtu (13/7).

Polisi menggerebek lapak narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara, Sabtu (13/7/2024) pagiPolisi menggerebek lapak narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara, Sabtu (13/7/2024) pagi (Mulia Budi/detikcom)

Gidion mengatakan pihaknya juga mengamankan 4 unit decoder CCTV yang digunakan bandar narkoba untuk memantau pergerakan kedatangan polisi. Kemudian, ada juga paket sabu, televisi, motor, timbangan digital, laptop, alat bong hingga sejumlah senjata tajam yang diamankan.

"Barang bukti atau barang yang bisa kita amankan, yang terkait dengan peredaran narkoba, kami yakinkan bahwa barang yang kita lalukan penyitaan ini terkait langsung atau tidak langsung dengan peredaran narkoba. Paket besar sabu dengan berat bruto 103 gram, lalu 26 paket kecil sabu, 12 timbangan digital, 2 televisi, 4 unit decoder, 1 unit laptop. Ini alat yang digunakan untuk memantau kalau terjadi penegakan hukum di wilayah tersebut," kata Gidion.


Senjata untuk Perlawanan

Polisi menyita sejumlah barang bukti, seperti airsoft gun, senjata tajam, hingga petasan, saat menggerebek Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), pagi tadi. Petasan hingga senjata tajam itu digunakan para pelaku pengguna narkoba di Kampung Bahari untuk melakukan perlawanan.

"Lalu kalau kemudian kita melakukan penegakan hukum secara hard skill atau momentumnya terlambat, mereka kemudian melakukan penyerangan balik menggunakan petasan ataupun senjata tajam. Senjata tajamnya berbagai macam ini, saya nggak tahu apakah ini juga untuk tawuran di wilayah Tanjung Priok nanti kita periksa lebih lanjut," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan dalam konferensi pers di Polres Jakut, Sabtu (13/7/2024).

Gidion mengatakan perlawanan saat ada penggerebekan juga dilakukan menggunakan airsoft gun. Dia mengatakan amunisi untuk airsoft gun berbahaya dan dapat menimbulkan korban.

"Bahkan kemudian menggunakan airsoft gun, meskipun menggunakan airsoft gun tapi dari bentuk, amunisi yang digunakan itu bisa melukai atau bahkan mematikan, atau setidak-tidaknya memberikan kesan perlawanan, atau mungkin melakukan kejahatan lain di lingkungan itu menggunakan sebuah benda yang menyerupai senjata api. Yang pasti itu menimbulkan korban," tuturnya.

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads