Prof BUS Minta Maaf ke Rektor Unair Usai Kembali Jabat Dekan FK

Prof BUS Minta Maaf ke Rektor Unair Usai Kembali Jabat Dekan FK

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 09 Jul 2024 18:34 WIB
Prof BUS yang telah diangkat lagi jadi Dekan FK Unair bersama Rektor Unair Prof Nasih.
Prof BUS yang telah diangkat lagi jadi Dekan FK Unair bersama Rektor Unair Prof Nasih (Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Prof Dr dr Budi Santoso, SpOG, FER, buka suara usai kembali diangkat menjadi Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair. Prof BUS meminta maaf dan menganggap polemik yang terjadi merupakan kesalahannya.

"Alhamdulillah semua sudah berakhir. Saya secara pribadi menghaturkan permohonan maaf kepada bapak rektor. Mungkin saya bermaksud mewakili diri pribadi, tapi mungkin terlalu kelewatan sehingga saya menggunakan institusi," kata Prof BUS dilansir detikJatim, Selasa (9/7/2024).

"Ini salah saya dan Alhamdulillah bapak rektor memaafkan. Saya serahkan kembali ke bapak rektor," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya lebih lanjut mengenai alasan pemberhentiannya sebagai Dekan FK Unair, Prof BUS enggan menjawabnya. Baginya, permasalahan ini sudah selesai.

Dia juga memastikan masalah pencopotan dirinya sebagai Dekan FK Unair juga tidak ada intervensi dari Menkes Budi Gunadi Sadikin meski sang menteri ternyata merupakan anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Unair. "Tidak ada (Intervensi)," jawabnya singkat.

ADVERTISEMENT

Prof BUS kembali diangkat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair setelah dicopot gegara menolak rencana Menkes datangkan dokter asing. Prof BUS mulai kembali ngantor sebagai dekan mulai besok, Rabu (10/7/2024). Itu artinya, Prof BUS dicopot jabatannya sebagai Dekan FK dalam sepekan, tepatnya sejak Rabu (3/7/2024).

Baca selengkapnya di sini.

Simak Video 'Prof BUS Datangi Rektorat Unair Bawa Surat, Ini Isinya':

[Gambas:Video 20detik]



(taa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads