.webp)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya berharap rangkaian kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dapat mendorong partisipasi publik dalam mengatasi berbagai masalah terkait lingkungan. Adapun rangkaian itu telah digelar dengan berbagai kegiatan selama satu bulan di berbagai daerah di Indonesia.
Puncak acaranya digelar di Arboretum Ir. Lukito Daryadi M.Sc di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Dalam puncak acara itu juga diisi dengan beberapa agenda.
Antara lain peluncuran Ambassador Bamboo Bike Club oleh perwakilan duta besar untuk Indonesia, peluncuran Indonesia Green TV (IGTV) dan peresmian taman sekaligus penanaman pohon Rasamala Arboretum Ir. Lukito Daryadi M.Sc oleh Ma'ruf Amin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini puncak acara sekaligus penutupan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Indonesia tahun 2024. (Acaranya) mulai 5 Mei sampai 5 Juni. Kegiatannya banyak, tapi intinya untuk partisipasi publik yang makin luas, jadi jangkauannya yang luas," ujar Siti Nurbaya usai acara Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, Jumat (5/7/2024).
"Kemudian penguatan kebijakan-kebijakan korektif dan aksi-aksi inovasi lapangan yang datang dari masyarakat, juga dialog pimpinan dan mahasiswa, jadi ke depan arahnya untuk menjadi berkesinambungan dan makin konsisten," imbuhnya.
Siti menjelaskan IGTV merupakan media komunikasi sekaligus diseminasi informasi dari KLHK yang sifatnya informatif. IGTV akan menjadi platform digital berbasis YouTube yang akan diisi dengan konten soal lingkungan.
"Kita berharap karena ini TV green, jadi substansi hijau dan substansi lestari itu kuat. Dan supaya dia profesional dan bagus produksinya kita minta dibantu dan dibimbing MetroTV. Jadi ada kerja sama," ujar Siti.
Lebih lanjut Siti menekankan kembali soal partisipasi publik dalam isu lingkungan. Sebab rangkaian kegiatan Hari Lingkungan Hidup yang digelar selama satu bulan memang ditujukan untuk meningkatkan partisipasi publik
"Kita ingin memperkuat dan kalau ke depan fondasinya sudah kelihatan. Yang penting lingkungan itu sih partisipasi publik, oleh karena itu peran kawan media untuk membahasakan (yang lebih mudah). Kadang bahasa lingkungan dan hutan itu susah-susah, kita susah untuk dipahami dengan baik, dan itu bisa dikemas baik oleh para praktisi media kawan-kawan ini dari pers," pungkasnya.
(ncm/ega)
