DPRD Surabaya Minta Pemkot Maksimalkan Pengembangan Wisata Kota Lama

Hana Nushratu - detikNews
Jumat, 05 Jul 2024 12:42 WIB
Foto: DPRD Surabaya
Jakarta -

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya baru saja meresmikan wisata Kota Lama Surabaya sebagai destinasi wisata. Hadirnya Kota Lama Surabaya yang bersejarah itu bisa dirangkai dengan baik agar menarik banyak kunjungan wisata.

"Destinasi wisata dengan nilai sejarah yang kuat, akan lebih baik jika cerita-cerita tersebut dirangkai dengan baik. Di sana sekarang juga sudah ada replika mobil AWS Mallaby," kata Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony, dalam keterangan tertulis, Jumat (5/7/2024).

Thony menyampaikan jika terdapat beberapa zona disana memiliki rangkaian cerita bersejarah yang akhirnya terbentuk sebagai Kota Lama, seperti Zona Eropa, Melayu, Pecinan, Arab. Lebih lanjut, Thony menyampaikan Destinasi Kota Lama bisa menjadi wisata edukasi untuk masyarakat, khususnya para pemuda agar bisa menumbuhkan rasa nasionalisme.

"Setiap orang yang datang ke sana bisa memahami nilai perjuangan dari Kota Lama, sehingga dapat memupuk nasionalisme masyarakat, khususnya para pemuda," ungkap Thony.

Politisi dari Partai Gerindra itu menegaskan kehadiran wisata Kota Lama itu bisa membangunkan kesadaran masyarakat di Kota Surabaya, bahwa bangsa Indonesia ialah kuat dan mandiri.

AH Thony mendorong Pemkot Surabaya agar bisa memaksimalkan pengembangan wisata kota lama secara detail yang memiliki nilai-nilai sejarah, yakni dengan melakukan riset, sehingga fakta-fakta di Kota Lama bisa menjadi literasi terstruktur.

Sementara itu, dari sisi ekonomi, AH Thony hadirnya destinasi wisata Kota Lama memiliki nilai perekonomian bagi pelaku usaha seperti UMKM dan komponen penunjang seperti persewaan baju dan sejumlah transportasi wisata.

"Tidak masalah kalau ada persewaan baju yang biasa dipakai orang Belanda dulu, tetapi harus tetap pro kepentingan masyarakat," ungkap Thony.

Ia juga mendukung Pemkot Surabaya untuk lebih berani berinovasi dengan menampilkan drama-drama kolosal di Kota Lama pada momen-momen tertentu agar lebih bisa menarik kunjungan wisata.

"Dari spirit itu budaya juang bisa nampak. Drama kolosal juga bisa ditampilkan di momen tertentu di kawasan itu," tandas Thony.

"Lalu drama-drama tentang interaksi sosial," pungkasnya.




(anl/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork