Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A.H Thony mendukung program revitalisasi kawasan eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS). Dia optimistis dengan adanya revitalisasi dapat mendorong kemajuan seni di wilayah setempat.
"Kalau dibuat taman bermain itu sama saja menduplikasi yang sudah ada, sedangkan seni dan budaya di Surabaya meredup setelah tutupnya THR-TRS," kata A.H Thony dalam keterangan tertulis, Selasa (25/6/2024).
Thony mengatakan dulunya kawasan tersebut sering dijadikan tempat menggelar pentas kesenian, mulai tingkat sekolah hingga profesional. Di lokasi itu juga berdiri Gedung Srimulat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Thony menilai langkah menghidupkan kembali THR-TRS memberikan angin segar bagi dunia kesenian di Kota Surabaya.
"THR-TRS itu harus dipertahankan sebagai pusat kajian dan pengembangan budaya Surabaya," ujar Thony.
Dia mengatakan hal itu bisa menjadi keunggulan Kota Surabaya. Selain mendorong kreativitas konsep pelaksanaan pertunjukan seni yang lebih kaya, di sisi lain juga mendukung regenerasi tokoh kesenian.
Diketahui Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga siap membangun lokasi konser di eks lahan THR-TRS. Dampak terbesarnya, kata dia, perekonomian masyarakat bergerak karena terbukanya kesempatan mendapatkan lapangan pekerjaan.
"Potensi bisa digali dari fasilitas tersebut, mulai dari pelaksanaan pentas dan sekaligus dikembangkan bakatnya. Masyarakat bisa mencari penghasilan," ucapnya.
Sementara itu, Thony memandang konsep yang dirancang oleh Pemkot pada proses revitalisasi THR-TRS menjadi ruang publik multifungsi berpotensi menarik banyak investor.
"Bukan sekadar area publik tetapi area bisnis. Di sana juga ada kolam renang yang bisa jadi wahana wisata," kata dia.
H Thony berharap, Pemkot Surabaya nantinya tak sekadar menyerahkan sepenuhnya urusan pengelolaan THR-TRS kepada unit pelayanan teknis daerah (UPTD). Namun juga memberikan ruang inovasi bagi investor yang menanamkan modalnya.
"Dimasukkan ke UPTD yang tugasnya sebagai fasilitator, untuk urusan olahraga renang maupun konser sudah ada ahlinya sendiri-sendiri," ungkap AH Thony.
RPJPD Harus Menakar Munculnya Berbagai Megatren
Di sisi lain, menyoroti penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. Menurutnya penyusunan RPJPD harus menakar munculnya berbagai megatren atau perubahan besar di segala bidang setiap tahunnya.
"Rencana pembangunan yang jangka panjang daerah mengikuti alur, penyusunannya menyangkut pada megatren 2045," kata A.H Thony.
Dia mengatakan terdapat beberapa persoalan krusial terkait RPJPD Kota Surabaya. Pertama meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia Kota Surabaya ini mampu berdampak proses pembangunan di berbagai bidang," tuturnya.
Selanjutnya sektor perekonomian yang mesti digenjot secara kreatif dan inovatif agar mendatangkan banyak investor sehingga banyak lapangan pekerjaan tersedia bagi masyarakat.
Meski demikian, Thony menyebut upaya tersebut harus diiringi dengan pola tata ruang kawasan perkotaan. Artinya, Pemkot Surabaya harus melakukan pemetaan guna mempertegas peruntukan setiap kawasan, termasuk memperbanyak fasilitas rumah sakit.
"Melaksanakan evaluasi terhadap tata ruang yang dulunya pertanian, kemudian menjadi sekarang sudah menjadi hunian dan ruang bisnis," ungkapnya.
Terlebih Kota Surabaya bisa menjadi penopang perekonomian keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN), selain Jakarta.
"Program antisipasi ledakan bonus demografi itu yang perlu kami hal teknis-nya, kemudian dilakukan breakdown menjadi RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)," ujar AH Thony.
Oleh karena itu, Thony menyatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mesti melibatkan keberadaan pakar sehingga langkah rancangan pembangunan memiliki tujuan yang jelas dan bisa sinkron dengan pelaksanaan di lapangan.
Sehingga RPJPD Kota Surabaya bisa selaras dengan visi dan misi pembangunan jangka panjang yang digagas oleh pemerintah pusat. Thony menyatakan pelaksanaan pembangunan di tingkat daerah menjadi penopang terwujudnya Indonesia Emas 2045.
"Untuk sampai ke tahun 2045 itu pemerintah ingin menempatkan menjadi negara yang maju, cita-cita ini harus didukung oleh program-program dari daerah," tandas AH Thony.
(ega/ega)