Bareskrim Bongkar Lab Rahasia Narkoba di Malang, 1,2 Ton Ganja Sinte Disita

Rumondang Naibaho - detikNews
Rabu, 03 Jul 2024 20:00 WIB
Bareskrim Polri membongkar lab narkoba rahasia di Malang yang memproduksi 1,2 ton ganja sintetis, ribuan pil Xanax, dan ekstasi. (Foto: dok. Istimewa)
Kota Malang -

Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri membongkar sebuah rumah di Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Rumah tersebut dijadikan lab rahasia (clandestine laboratory) ganja sintetis, ekstasi, dan Xanax.

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyebutkan lab narkoba rahasia ini merupakan hasil pengembangan kasus sebelumnya di apartemen di Kalibata, Jakarta Selatan, yang dijadikan tempat transit ganja sintetis. Awalnya, polisi menangkap tersangka RR dan IR yang mengirimkan paket berisi tembakau sintetis melalui jasa ekspedisi di apartemen di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, pada Sabtu (29/6/2024).

"Kemudian melakukan pengungkapan terhadap gudang transit yang berada di Tower Jasmine dan Tower Ebony Apartemen Kalibata City dengan barang bukti yang ditemukan berupa tembakau sinte dalam penguasaan tersangka saudara HA," kata Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, dalam keterangan tertulis, Rabu (3/7).

Dari lokasi tersebut, disita 23,7 kg dan 394 gram bahan baku tembakau sintetis. Bahan baku tersebut dikirim dari Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

"Kemudian pada tanggal 2 Juli 2025 pukul 12.10 dilakukan penangkapan dan penggeledahan terhadap alamat dan ditemukan sebuah clandestine laboratory di Jalan Bukit Barisan, Kecamatan Klojen, Kota Malang," ungkapnya.

Di Kota Malang, polisi menangkap 5 orang, yakni FP (21), DA (24), AR (21), YC (23), dan SS (28). Di lokasi, polisi juga menemukan sejumlah peralatan untuk membuat ganja sintetis, ekstasi, dan Xanax.

Adapun total barang bukti yang disita adalah 1,2 ton MDMB-4en-PINACA (ganja sintetis), 25 ribu butir pil Xanax, 25 ribu butir pil ekstasi, dan 40 kg bahan baku MDMB-4en-PINACA setara dengan 2 ton produk jadi.

Dihubungi terpisah, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengatakan jaringan ini dikendalikan oleh seorang WNA.

"Mereka ini memasak, kokinya ini memasak dipandu oleh WNA melalui Zoom Meeting," kata Mukti.




(mea/dhn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork