Ma'ruf Amin: Mental Judi Hantui Masyarakat, Nomor Mobil Saja Dijudikan

Ma'ruf Amin: Mental Judi Hantui Masyarakat, Nomor Mobil Saja Dijudikan

Dwi Andayani - detikNews
Kamis, 27 Jun 2024 17:51 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Pasruan, Jawa Timur, Kamis (27/6/2024). Foto: Dwi Andayani/detikcom
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Pasruan, Jawa Timur, Kamis (27/6/2024). (Dwi Andayani/detikcom)
Pasuruan -

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan bahaya berjudi, termasuk judi online. Dia mengatakan di tempat lain mungkin yang berjudi adalah orang kaya, tapi di Indonesia orang miskin pun berjudi.

Ma'ruf awalnya bicara soal pentingnya edukasi agar masyarakat tidak berjudi. Dia mengatakan tindakan hukum juga diperlukan agar membuat efek jera.

"Jadi edukasi antiperjudian itu harus terus kita galakkan, dan kita harapkan ada efek jeranya ke depan jangan sampai kita menjadi masyarakat penjudi," kata Ma'ruf di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (27/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf mengatakan saat ini judi sudah menghantui masyarakat. Dia mengatakan nomor mobil pun bisa dijadikan judi.

"Selain tindakan melalui satgas, yang juga tidak kalah penting melakukan edukasi di masyarakat. Membangun kembali, mental judi itu sudah menghantui masyarakat kita. Bahkan apa-apa bisa dijudikan. Nomor mobil saja dijudikan. Ini bahaya sekali," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Ma'ruf mengatakan penjudi adalah orang yang malas. Dia mengatakan judi sangat berbahaya bagi masyarakat Indonesia.

"Penjudi itu kan pemalas, tidak kreatif, tidak memiliki semangat. Ini bahaya sekali kalau masyarakat kita itu menjadi masyarakat penjudi, mungkin ada di tempat lain yang berjudi itu orang kaya. Kita ini orang miskin," kata Ma'ruf.

"Korban pinjol juga sudah banyak. Ada suami istri bercerai, suaminya dibakar gara-gara judol, wah macam-macam," sambungnya.

Dia menyebut pemerintah sudah menganggap judi online sebagai keadaan darurat. Ma'ruf mengatakan satgas pemberantas judi online bakal terus bekerja secara serius.

"Itu kan pemerintah sudah menganggap ini darurat. Oleh karena itu, harus ditangani serius dengan satgas yang terintegrasi, tidak oleh satu instansi misalnya Kominfo, kepolisian, tetapi kita integrasi menjadi satu langkah yang terkoordinasi. Sebab, ini bahayanya sudah luar biasa," tuturnya.

(dwia/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads