PPATK Gandeng FIU Negara Lain soal Aliran Duit Judol ke 20 Negara

PPATK Gandeng FIU Negara Lain soal Aliran Duit Judol ke 20 Negara

Dwi Rahmawati - detikNews
Rabu, 26 Jun 2024 13:23 WIB
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana (Marlinda/detikcom)
Foto: Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana (Marlinda/detikcom)
Jakarta -

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavanda mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan negara lain terkait aliran uang judi online yang terdeteksi mengalir ke 20 negara. Ia menyebut banyak pihak yang terlibat di sana.

"Sudah, sudah, kami kerja sama dengan FIU (Financial Intelligence Unit) negara lain," kata Ivan kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024).

Ketika ditanyai apakah ada pejabat atau tokoh yang terlibat di sana, Ivan tak menjawab. Ia mengatakan mesti melihat datanya dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya harus lihat datanya lagi, itu (pihak yang terlibat bisa ditanya) ke Pak Satgas, ke Pak Menko. Waduh, saya nggak pegang data itu lupa saya," sambungnya.

PPATK sebelumnya mengungkap aliran uang terkait judi online terdeteksi mengalir ke 20 negara. Total uang yang mengalir mencapai triliunan rupiah.

ADVERTISEMENT

"Ada 20 negara saat ini terdeteksi yang bernilai triliunan," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana kepada wartawan, Selasa (18/6).

Ivan menerangkan aliran uang terkait judi online terbanyak di negara ASEAN. Saat ini pihaknya sudah memblokir ribuan rekening terkait judi online yang mengalir ke luar negeri.

"(Terbanyak) ASEAN. Ada ribuan rekening (yang sudah diblokir)," kata Ivan.

PPATK mengatakan 3,2 juta warga Indonesia teridentifikasi bermain judi online. Pemain judi online ini ada pelajar hingga ibu rumah tangga.

"Sampai saat ini sudah ada 5.000 rekening yang kita blokir ya, dan dari 3,2 juta yang kita identifikasi pemain judi online yang ada itu, rata-rata mereka bermain di atas Rp 100 ribu, hampir 80 persen dari 3,2 juta pemain yang teridentifikasi itu (bermain di atas Rp 100 ribu)," ujar Koordinator Humas PPATK Natsir Kongah dalam diskusi daring bertajuk 'Mati Melarat karena Judi', Sabtu (15/6).

Natsir mengatakan beberapa pemain yang teridentifikasi bermain judi online adalah ibu rumah tangga. Natsir mengaku khawatir apabila seorang ibu rumah tangga bermain judi online.

Simak Video 'PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Orang di DPR-DPRD Main Judi Online':

[Gambas:Video 20detik]



(dwr/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads