Guyon Waton Kecewa Panitia Bawa Duit Konser-Alat Hampir Dirusak Penonton

Guyon Waton Kecewa Panitia Bawa Duit Konser-Alat Hampir Dirusak Penonton

Jabbar Ramdhani - detikNews
Selasa, 25 Jun 2024 16:55 WIB
Konser musik di Tangerang ricuh karena artis batal tampil. Ketua panitia dilaporkan ke polisi karena diduga membawa kabur uang pembayaran artis. (dok Ist)
Konser musik di Tangerang ricuh karena artis batal tampil. Ketua panitia dilaporkan ke polisi karena diduga membawa kabur uang pembayaran artis. (dok Ist)
Jakarta -

Grup musik dangdut-pop Guyon Waton termasuk yang gagal tampil dalam konser di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten. Pihak Guyon Waton kecewa karena ada oknum panitia membawa kabur uang konser.

Manajemen Guyon Waton mengatakan personel mereka sudah ada di lokasi konser meski belum ada pelunasan administrasi. Mereka menyatakan komunikasi dengan panitia juga terus berjalan sebelum terjadinya kericuhan.

"Sebenarnya untuk panitia sendiri masih ada komunikasi yang baik sampai sore hari itu. Tapi dikarenakan ada oknum yang membawa kabur uang untuk pembayaran pelunasan beberapa artis itu, jadi pihak panitianya juga tidak bisa apa-apa lagi dan sangat disayangkan mereka semua tidak ada di tempat setelah magrib itu," kata manajemen Guyon Waton saat dihubungi detikcom, Selasa (25/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mengatakan mendapat kepastian batal tampil pada sore hari. Padahal alat musik untuk konser sempat mereka setting di panggung.

Konser diwarnai kericuhan itu terjadi pada Minggu (23/6) sekitar pukul 19.30 WIB. Personel Guyon Waton bersama sejumlah artis yang dijadwalkan tampil sempat naik ke panggung untuk menenangkan penonton yang sudah gusar.

ADVERTISEMENT

"Nah, magrib tim kru kami sudah sampai di lokasi tapi penonton sudah marah dan melempari panggung dengan botol. Di situ tidak ada panitia sama sekali. Nah maka dari itu perwakilan Guyon Waton, NDX dan sound system naik ke atas panggung untuk berusaha konfirmasi ke penonton dan meminta maaf, selain itu untuk mencegah penonton tidak melempari alat-alat kami di atas panggung," ungkapnya.

Sejumlah penonton membakar sound system di panggung konser. Ada peralatan konser Guyon Waton yang terbakar.

"Alhamdulillah untuk alat musik kami masih bisa diselamatkan. Cuma ada 2 kabel kami yang ikut dibakar. Tapi overall untuk alat band kami masih aman," ucap dia.

Polisi Cari Ketua Panitia

Polisi menyelidiki kasus kericuhan konser musik di Lapangan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten. Polisi mendatangi rumah pria berinisial MDPA (27), ketua panitia.

Untuk terlapor masih dilakukan pencarian, mudah-mudahan bisa segera diamankan," kata Kapolsek Pasar Kemis AKP Ucu Nuryandi, Selasa (25/6)

Ketua panitia konser itu sudah dilaporkan atas dugaan penipuan dan penggelapan. Polisi tak menemukan seseorang pun saat mendatangi rumah MDPA selaku terlapor. Polisi telah memeriksa 5 orang saksi terkait peristiwa ini.

Simak Video 'Nasib Sial Vendor Imbas Kericuhan di Lentera Festival':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Sedang dilakukan pencarian, karena sesuai alamat rumahnya sudah tidak ada. Sudah kosong, berikut keluarga dan orang tuannya menghilang," kata dia.

Ketua Panitia Dipolisikan

Ketua panitia konser berinisial MDPA (27) dilaporkan ke polisi atas dugaan penipuan dan membawa kabur uang pembayaran artis. MDPA diduga memakai uang acara sehingga artis-artis yang dijanjikan tampil tak bisa dibayar berujung batal tampil di acara tersebut.

"(Pihak panitia) Buat laporan penipuan dan penggelapan. Yang dilaporkan ketua panitianya," kata AKP Ucu, Senin (24/6).

Artis yang batal tampil membuat penonton kecewa hingga melakukan perusakan alat musik hingga membakar sound system perangkat konser. Kericuhan itu terjadi pada Minggu (23/6) malam.

"(Penonton kecewa) Betul. Itu sound (yang dibakar), panggung nggak. Iya (dibakar) sama para penonton dan udah melebar ke mana-mana," terang AKP Ucu.

Simak Video 'Nasib Sial Vendor Imbas Kericuhan di Lentera Festival':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(jbr/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads