Komitmen KLHK Berantas Karhutla demi Lindungi 'Paru-paru' Bumi

Road to Festival Like-2

Komitmen KLHK Berantas Karhutla demi Lindungi 'Paru-paru' Bumi

Jihaan Khoirunnisaa - detikNews
Kamis, 20 Jun 2024 20:58 WIB
Greentalk KLHK
Foto: Istimewa
Jakarta - Kamu mungkin sering mendengar ungkapan hutan adalah paru-paru bumi. Ini bukan tanpa alasan, sebab hutan memiliki peran krusial dalam menjaga napas panjang planet ini.

Keberadaannya menghasilkan pasokan oksigen dalam jumlah besar bagi masyarakat dunia. Beberapa negara dianugerahi kekayaan berupa hutan yang luas. Indonesia salah satunya.

Mengutip keterangan World Resources Institute (WRI), sebagian dari hutan tropis terbesar di dunia terdapat di Indonesia. Luasnya di dunia hanya kalah dari hutan di Brasil dan Republik Demokrasi Kongo. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (KLHK), luas hutan Indonesia pada tahun 2022 mencapai 96,0 juta hektare atau 51,2% dari total daratan.

Tak hanya itu, hutan hujan di negara kita disebut menjadi rumah bagi 10-15% tanaman, mamalia, dan burung yang dikenal di dunia. Mulai dari orangutan, harimau Sumatera, hingga spesies langka lainnya hanya bisa kamu temukan di hutan Indonesia.

Melihat pentingnya keberadaan hutan bagi kehidupan, maka hutan mesti dijaga dan dilestarikan dengan mengedepankan pengelolaan yang berkelanjutan. Seperti apa praktiknya? Yuk kepoin dengan menyaksikan detik Pagi yang mengangkat topik 'Pelestarian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Berkelanjutan'. Episode detik Pagi Greentalk tersebut bisa kamu tonton pada Jumat 21 Juni 2024 pukul 08.00 WIB.

Sejumlah narasumber terpercaya akan hadir, di antaranya Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Laksmi Dhewanthi; Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik KLHK, Nunu Anugrah; serta Direktur Perencanaan dan Pengawasan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai KLHK, Saparis Soedarjanto. Mereka akan mengobrol santai soal upaya pengelolaan hutan berkelanjutan demi mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak 31,89% pada tahun 2030.

Meski hutan disebut sebagai solusi bagi memburuknya iklim lantaran dapat menjadi senjata penyerap emisi karbon yang ampuh, namun tahukah kamu, hutan juga menjadi salah satu kontributor utama bagi masalah emisi karbon dunia lho. Merujuk pada data Persatuan Konservasi Alam Internasional (IUCN), sebanyak 25 persen emisi global berasal dari sektor darat dan deforestasi merupakan penyumbang emisi tersebut.

Di sisi lain, tayangan detik Pagi juga menyuguhkan pembahasan mengenai langkah yang telah ditempuh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan sekaligus mendorong rehabilitasi.

Selanjutnya para narasumber juga akan mengungkap peran masyarakat khususnya anak-anak muda yang ingin ikut ambil bagian dalam mendukung aksi rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup. Sebagai informasi, Festival LIKE-2 yang disponsori oleh Asia Pulp and Paper, Berau Coal Energy, Borneo Indobara, Merdeka Copper Gold, Adaro Energy dan Pertamina

Catat tanggalnya, dan tonton acara lengkapnya di https://20.detik.com/.




(ncm/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads