Kabar buruk kembali menyasar Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda di Jakarta Utara (Jakut). Terbaru, dikabarkan barang-barang di Rusunawa Marunda dijarah.
Diduga penjarahan aset itu terjadi di Klaster C Rusunawa Marunda. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku sudah berkoordinasi dengan Asisten Pembangunan (Asbang) dan Lingkungan Hidup Setda DKI Jakarta dan kepolisian untuk menindak oknum pencuri aset-aset di rusunawa tersebut.
"Ya penjarahan, Pak Asbang sudah koordinasi dengan polres-polsek setempat, ya harus ditindak, itu kan sudah melanggar hukum," kata Heru kepada wartawan di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut kasus penjarahan telah diselidiki kepolisian. Dia mengatakan pihak terlibat penjarahan akan diproses hukum.
Meski Rusunawa Marunda terkesan semakin terbengkalai dan tak berpenghuni, Heru mengatakan belum ada rencana membongkar rusunawa tersebut.
"Nggak, nggak ada. Ya, pelakunya kita tangkap saja," imbuh Heru.
Rusunawa Marunda semakin banyak yang rusak setelah para penghuni direlokasi ke rusun lain. Dilansir Antara, beberapa tembok di Rusunawa Marunda sudah roboh akibat ulah para penjarah.
![]() |
Penjarahan Sebelumnya
Penjarahan juga terjadi pada awal 2024. Anggota regu satuan pengamanan (satpam) Rusunawa Marunda mengaku khawatir saat menemukan kusen jendela unit di blok C2 telah dibongkar tanpa pemberitahuan kepada pihak pengelola.
"Kami mendapati beberapa orang yang sedang mencongkel kusen jendela di area blok C2. Kami tegur dan barang tersebut kami amankan kurang lebih tujuh buah kusen jendela," kata seorang satpam, Candra Yuda Suteja (48), Senin (1/1)
Candra mengatakan saat itu salah satu dari kawanan pembongkar kusen tersebut marah-marah usai ditegur satpam. Pembongkaran itu, menurut Candra, telah terjadi lebih dari 10 kali sejak November hingga Desember 2023.
"Orang itu berkata 'gue sudah capek-capek kerja'," tutur Candra.
Atap Rusun Marunda C5 Ambruk
Tahun lalu, atap di Rusunawa Marunda Blok C, Jakut, ambruk. Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum mengakui bangunan yang ambruk itu sudah tidak layak huni.
"Kejadian di Rusunawa Marunda tanggal 30 Agustus, jam 21.10 WIB. Dak beton pada blok C5 mengalami rubuh. Lokasi sekitar hall belakang," kata Retno saat dihubungi, Senin (4/9).
Tak ada korban dalam insiden atap rusun ambruk ini. Namun, ada 451 keluarga yang terdampak. Pada Senin (11/9/2023), sekitar 129 keluarga eks Rusunawa Marunda mulai menempati Rusun Nagrak.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Intip 'Jeroan' Rusun Sewa Rp 10.000 Per Bulan di Jakarta dan Bekasi':
Relokasi dilakukan sebagai upaya revitalisasi Rusun Marunda. Hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bangunan gedung di Klaster C sudah tidak layak untuk dihuni dan berpotensi membahayakan warga.
![]() |
Warga di Rusunawa Marunda juga sempat krisis air. Selain itu, sejumlah warga juga sempat mengalami sakit kulit diduga akibat polusi debu batubara.
Wacana Renovasi Rusun Tua
Heru Budi bakal merenovasi rusunawa milik Pemprov yang sudah berumur tua. Rencana tersebut menyusul insiden atap di Rusunawa Marunda ambruk.
"Ya Rusun Marunda yang semua. Kebetulan ada Pak Wakil Ketua DPRD, rusun yang memang sudah umur memang harus kita perbaharui," kata Heru Budi di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023).
Namun Heru tak memerinci anggaran yang dialokasikan untuk rencana tersebut. Selain Rusunawa Marunda, akan ada beberapa rusunawa lainnya yang diperbaiki. Pemprov DKI mengaku masih merancang rencana revitalisasi rusun tua.
"Saya lupa (anggarannya). Nanti tanya Pak Sekda," jawabnya.