Kronologi Arteria Dahlan Sempat Tertahan Pemeriksaan Polisi Saudi

Laporan dari Makkah

Kronologi Arteria Dahlan Sempat Tertahan Pemeriksaan Polisi Saudi

Mei Amelia R - detikNews
Minggu, 16 Jun 2024 17:25 WIB
Anggota Komisi III DPR RI F-PDIP Arteria Dahlan di  kompleks gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/3/2024).
Arteria Dahlan (Adrial Akbar/detikcom)
Makkah -

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, sempat tertahan pemeriksaan polisi Arab Saudi. Arteria diperiksa karena belum memegang kartu nusuk.

Kejadian ini dialami Arteria Dahlan beberapa waktu yang lalu. Arteria, yang juga anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR, mengaku diperiksa polisi Saudi ketika sedang melakukan pengawasan di daerah Tan'im, Makkah.

"Saya dalam konteks sedang menjalankan pengawasan di Tan'im," kata Arteria Dahlan kepada wartawan di Makkah, Minggu (16/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama berada di Makkah, Arteria Dahlan mengaku telah melakukan pemantauan sebanyak 4 kali di Tan'im. Hari pertama, ia melakukan pemantauan dengan menggunakan mobil GMC milik Kedutaan RI di Arab Saudi dan tidak ada masalah.

"Hari kedua saya naik taksi, saya lihat kehidupan nyata ada haji dan nonhaji dicek," katanya.

ADVERTISEMENT

Berikutnya, pada hari keempat, Arteria melakukan pemantauan di Tan'im dengan didampingi seorang mutowif. Dia ke Tan'im menggunakan bus.

"Terus saya naik bus, saya melihat bukan hanya orang Indonesia, dari berbagai negara juga banyak yang diperiksa," katanya.

Pada saat itulah Arteria dan mutowif diperiksa polisi Saudi. Arteria mengaku akhirnya diperbolehkan pergi setelah menunjukkan visa elektronik.

"Bawa (paspor) saya nggak ada masalah, saya punya paspor, saya punya visa cuma nggak bawa fisik nusuk, karena sedang urus nusuk. Tapi kelengkapan saya kan nggak ada masalah," jelasnya.

Hanya, mutowif yang mendampingi Arteria Dahlan cukup lama menjalani pemeriksaan. Namun akhirnya mutowif tersebut dilepaskan setelah pemeriksaan selesai dan dinyatakan aman.

"Mutowif saya dipermasalahkan mungkin karena tidak ada izin pendampingan. Saya jelaskan saya dari kedutaan, saya pikir pendamping saya juga resmi, tapi sudah diselesaikan dengan baik," katanya.

"Mutowif sudah aman. Dibawa ke kantor mereka, nggak sampai satu jam," pungkasnya.

(mei/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads