Beredar kabar Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi dan anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan ditangkap oleh polisi Arab Saudi karena 'visa ilegal'. Keduanya lalu membantah dan menjelaskan kronologi peristiwa yang terjadi.
"Saya ingin meluruskan tidak ada penangkapan dan tidak ada penahanan," kata Ashabul Kahfi kepada wartawan di Makkah, Sabtu (15/6/2024).
Ashabul, yang juga anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR, menjelaskan yang terjadi sesungguhnya adalah dirinya diperiksa oleh askar terkait dokumen di salah satu check point di Makkah. Hal ini terjadi saat dirinya melakukan pemantauan di pemondokan jemaah haji RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa saya mengalami pemeriksaan di salah satu check point di Makkah saat saya melakukan pemantauan pemondokan di Syisyah," katanya.
Saat melintas di check point ini, Ashabul dan tim berserta muthowif yang berada di mobil kemudian diminta menepi. Askar kemudian menanyakan soal tasreh terkait kegiatannya tersebut.
Muthowif dan staf Komisi VIII lantas memperlihatkan fotokopi visa haji Ashabul dan tim. Askar merasa tidak yakin akan dokumen tersebut.
Alasan Tak Bisa Tunjukkan Dokumen ke Polisi Saudi
Ashabul menjelaskan muthowif rombongannya tidak bisa memperlihatkan paspor hingga visa miliknya. Dia mengatakan dokumen identitas dirinya saat itu masih dipegang pihak travel dalam rangka penerbitan kartu Nusuk atau kartu identitas bagi jemaah haji.
"Muthowif ini tidak bisa memperlihatkan paspor, visa, karena paspor kami dokumen-dokumen kami dan tim lain itu sedang dipegang pihak travel dalam rangka penerbitan Nusuk ini," papar Ashabul.
Salah satu staf dari Ashabul lalu memperlihatkan fotokopi dokumen kepada polisi Saudi. Ashabul mengatakan pihak kepolisian Saudi tidak yakin hingga mengira dokumen fotokopi itu palsu.
"Akhirnya staf kami ai Yusup turun memperlihatkan fotokopi dokumen, rupanya si polisi ini nggak yakin, mungkin dia kira palsu, akhirnya lama ditolak mereka," katanya.
Ketegangan itu akhirnya bisa diselesaikan saat Ashabul menjelaskan langsung kepada pihak kepolisian Saudi. Saat itu ia memperlihatkan visa online miliknya.
"Akhirnya saya turun, assalamualaikum saya temui polisinya, saya perlihatkan visa online saya. Begitu dilihat, sudah satu menit saja itu harrajah," ujar Ashabul.
Ashabul mengaku tidak kesal terhadap kebijakan ketat pemeriksaan dari Arab Saudi. Dia mengapresiasi langkah itu sebagai upaya mencegah adanya jemaah haji illegal.
"Saya menghargai kebijakan Arab Saudi ini," katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Penjelasan Arteria Dahlan
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan juga memberikan penjelasan terkait kabar dirinya 'ditangkap' askar.
"Jadi tidak pernah ada penangkapan, yang ada adalah kerja-kerja tim pengawasan yang mengawasi keadaan yang isu hangat belakangan ini, yaitu visa ilegal," kata Arteria.
Arteria Dahlan berada di Arab Saudi untuk melakukan pengawasan jemaah haji sebagai anggota Timwas Haji DPR. Arteria Dahlan mengalami pemeriksaan tersebut saat melakukan pengawasan di wilayah Tar'im.
"Kami melakukan pemantauan empat kali di Tar'im, pertama kami naik GMC, mobil resmi kedutaan sama Timwas aman-aman saja. Hari kedua saya naik taksi," katanya.
Arteria Dahlan juga sempat mencoba menggunakan bus saat melakukan pengawasan tersebut.
![]() |
"Ini bukan hanya Indonesia, tapi dari berbagai negara. Jadi cuma ditanya-tanya, nggak ada ditangkap," katanya.
Hanya, muthowif-nya sempat dipermasalahkan karena tidak memiliki izin pelayanan haji.
"Jadi tidak ada penangkapan. Muthowif-nya juga sudah aman," ucapnya.