Badan Karantina Indonesia (Barantin) berkomitmen mendukung dan memfasilitasi ekspor sarang burung walet Indonesia ke China. Hal ini ditegaskan dengan berbagai langkah strategis kunjungan kerjanya ke China.
Selain kunjungan kerja ke China, komitmen Barantin juga ditunjukkan dengan kunjungan delegasi Barantin ke Yanzhiwu Ecological Industrial Park di Tong'an District, Xiamen, China, Senin (10/6).
"Kami akan menjamin sarang burung walet yang berkualitas serta standardisasi food safety sarang burung walet yang keluar dari Indonesia dan kami mengajak perusahaan besar Tiongkok untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik hilirisasi serta mengajak perusahaan besar walet untuk membuka pabrik ready-to-drink," ujar Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M Panggabean, dalam keterangan yang diterima, Sabtu (15/6/2024).
Untuk diketahui, Yanzhiwu adalah perusahaan penjual produk sarang burung walet terbesar di China, yang terdepan dalam industri pengolahan sarang burung walet saat ini. Pabriknya memiliki luas kawasan sebesar 15 hektare dan merupakan pabrik pengolahan sarang burung walet pertama yang menggunakan konsep 'Green Smart Factory'.
Dalam kunjungan tersebut, jajaran Barantin juga didampingi oleh PT Esta Indonesia, yang merupakan perusahaan rekanan Yanzhiwu di Indonesia. PT Esta Indonesia adalah salah satu perusahaan pertama di Indonesia yang berhasil mendapatkan kualifikasi ekspor sarang burung walet.
Kunjungan kerja ini disebut sebagai langkah lanjutan dari pertemuan-pertemuan penting antara pemerintah Indonesia dan China. Fokus utama kunjungan ini adalah untuk menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia melalui Barantin dalam pengawasan dan pemantauan terhadap komoditas ekspor, khususnya komoditas sarang burung walet.
Dalam kesempatan itu, perwakilan perusahaan Yanzhiwu menyampaikan Yanzhiwu hanya menggunakan bahan baku sarang burung walet dari negara Indonesia. Pada tahun lalu, Yanzhiwu mengimpor sekitar 70 ton sarang burung walet dari Indonesia, yang mencapai 20 persen dari total ekspor Indonesia ke China, diperkirakan, Yanzhiwu akan meningkatkan hingga 150 ton lebih pada 2027.
CEO PT Esta Indonesia Hoo Anton Siswanto selaku perwakilan perusahaan eksportir sarang burung walet Indonesia menyampaikan bahwa ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Kerjasama antara Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN), Yanzhiwu, dan PT Esta Indonesia pada bulan Maret perihal pendirian pusat penelitian burung walet Indonesia.
"Kami dari PT Esta Indonesia merasa terhormat menjadi salah satu perusahaan yang mewakili Indonesia dalam kunjungan ini dan berterima kasih kepada pemerintah Indonesia melalui Barantin atas dukungannya dalam memajukan industri sarang burung walet nasional. Yanzhiwu, sebagai pemimpin pasar di industri sarang burung walet, bukan hanya mitra dalam pemasaran produk berkualitas tinggi, tetapi juga berbagi misi dalam mengembangkan industri ini," ujar Hoo Anton Siswanto.
"Kerja sama pembentukan pusat penelitian walet Indonesia antara PT Esta Indonesia bersama Yanzhiwu dan BRIN diharapkan tidak hanya menghasilkan keuntungan komersial, tetapi juga dampak positif bagi pengembangan industri sarang burung walet yang berkualitas dan berkelanjutan dari hulu ke hilir," sambungnya.
(dwia/dhn)