Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR melakukan pengecekan fasilitas di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) menjelang puncak haji 9 Zulhijah. Pengecekan dilakukan untuk memastikan fasilitas jemaah Indonesia dalam kondisi baik.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang memberikan sejumlah catatan terkait kesiapan fasilitas di tiga lokasi tersebut. Salah satunya mengenai tenda jemaah haji RI.
"Ada beberapa hal dari hasil rapat kemarin, termasuk yang saya coba fokus. Umpamanya tenda kesehatan mestinya berdekatan dengan tenda pemerintah," kata Marwan di tenda jemaah haji RI di Arafah, Kamis (13/6/2024).
Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI ini terdiri dari Wakil Ketua DPR RI Loedwijk Freidrich Paulus, Ketua Komisi VIII Ashabul Kahfi, Wakil Ketua Komisi VIII Marwan Dasopang, Ace Hasan Syadzily, Abdul Wahid, serta anggota Komisi VIII Syaifullah Tamliha, M Fauzan Nurhuda Yusro, Sri Wulan, dan Iskan Qolba Lubis.
Lokasi pertama yang dicek oleh Timwas ialah tenda jemaah haji RI di Arafah. Ada beberapa tenda yang memiliki kapasitas rata-rata 130 jemaah haji.
Tenda jemaah memiliki fasilitas antara lain toilet, alas tidur, AC, dan dispenser air. Alas tidur sendiri berukuran 50Γ175 cm yang terbuat dari busa.
Dari Arahaf, Timwas juga melakukan pengecekan ke Muzdalifah. Di Muzdalifah, jemaah haji akan melakukan mabit (menginap).
Hukum mabit di Muzdalifah adalah wajib. Adapun selain mabit, jemaah haji dapat mengambil tujuh butir batu kerikil sebagaimana disunahkan oleh Rasulullah SAW.
Kemenag sendiri mengeluarkan kebijakan murur yang diprioritaskan untuk jemaah lansia atau yang berisiko tinggi. Murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah.
![]() |
Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan). Lalu, bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.
Di sana, Timwas mengecek fasilitas toilet untuk wudu dan buang air. Tidak seperti di Arafah, jemaah haji yang melakukan mabit di Muzdalifah tidak disediakan tenda, hanya karpet saja sebagai alas untuk melaksanakan salat.
Timwas DPR lalu bergerak ke posisi akhir, yakni Mina. Mina ini menjadi salah lokasi berikutnya setelah jemaah haji melakukan mabit di Muzdalifah.
Di Mina ini, jemaah haji juga akan melakukan mabit dan melempar jumrah. Tenda jemaah haji RI ke lokasi melempar jumrah dari maktab terjauh berjarak sekitar 3,8 kilometer.
Wakil Ketua DPR RI Loedwijk Freidrich Paulus mengatakan Timwas telah melaksanakan pengecekan terhadap sejumlah fasilitas jemaah haji di Makkah. Dia berharap Kementerian Agama (Kemenag) dapat meminimalisir kekurangan saat pelaksanaan puncak haji.
"Potret di Makkah sudah bagus, apa yang kurang diharapkan dieliminir nanti di Armuzna. Kami dari DPR menyerahkan ke Kemenag untuk bagaimana prosesi di Arafah, Muzdalifah dan Mina itu berjalan ke beliau-beliau," kata Loedwijk.
Timwas juga berharap Kemenag memiliki mitigasi yang baik untuk mengatasi potensi persoalan-persoalan di Armuzna saat pelaksanaan puncak haji nanti.
"Karena apabila ini tidak berjalan dengan baik tentunya akan berdampak kepada kami-kami. Sejauh mana sih rencana darurat yang dimiliki oleh Kemenag," ujarnya.