Legislator PDIP Sebut Gen Z Ideologinya TikTok, Minta BPIP Jangan Lemah

Legislator PDIP Sebut Gen Z Ideologinya TikTok, Minta BPIP Jangan Lemah

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Selasa, 11 Jun 2024 12:34 WIB
Seskab Pramono rapat bersama Komisi II DPR
Raker Komisi II DPR (Dwi/detikcom)
Jakarta -

Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP Hugua menyinggung soal Gen Z Indonesia. Hugua menyebutkan Gen Z saat ini berideologi TikTok.

"Yang paling mendasar sekarang, Pak, sekarang Gen Z, it's amazing, Pak, komposisi penduduk kita Gen Z yang mereka ini sebetulnya ideologinya adalah TikTok, ideologinya adalah Facebook," kata Hugua saat rapat kerja di Komisi II DPR, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Dia pun mengaku prihatin lantaran anak-anak Indonesia menghabiskan rata-rata 4 jam setiap hari untuk mengakses TikTok. Menurutnya, mereka bahkan melupakan kewajiban agamanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hampir 4 jam rata-rata orang Indonesia habiskan waktu di TikTok, sementara kewajiban agamanya hampir tidak lagi dilihat oleh anak-anak kita, saya kira kita sadar ini semua, juga menyangkut nilai-nilai ideologi negara, hampir tidak pernah lagi mereka lihat, yang ada hanya senyum-senyum melihat TikTok," ucapnya.

Atas dasar itulah Hugua merenung apakah Indonesia masih ada 30 tahun lagi dengan kondisi seperti saat ini. Dia mewanti-wanti suatu negara bisa hilang jika ideologinya tidak lagi diajarkan. Dia meminta BPIP harus kuat.

ADVERTISEMENT

"Betapa kita bayangkan generasi ke depan seperti apa kalau BPIP lemah, hampir saya tidak bisa bayangkan apakah negara ini masih ada 30 tahun kemudian. Sudah banyak sejarah-sejarah bagaimana Yugoslavia tinggal kenangan. Intinya kalau ideologi negara sudah tidak diajarkan kembali dan tidak secara masif, maka sebuah bangsa bisa hilang," ujar dia.

Perkuat BPIP

Berkaitan dengan itu, Hugua pun membahas terkait peran BPIP. Dia menilai sudah saatnya untuk memperkuat lembaga BPIP.

"Memang ini tantangan kita, beban BPIP ini menurut saya, saya pun setuju kalau ditingkatkan posisinya, dengan undang-undang. Coba mulai dikaji pak, mulai dipikirkan penataran berjenjang itu coba dilihat kembali, karena tantangan menghadapi ke depan ini tantangannya berat sekali, dengan alur hampir tak ada batas, dengan globalisasi double digit barangkali apa pun yang terjadi, ini saya kira tantangan BPIP ini sebagai ideologi negara begitu pentingnya, Pak," jelasnya.

Dia berharap BPIP tidak sekadar membuat kurikulum atau mencetak hasil kajian saja. "Sehingga tidak sekadar lembaga ini membuat kurikulum dan lepas, tidak sekadar mengkaji kaji lalu hasil kajian itu berbentuk kertas yang tidak bermakna. Kalau perlu diturunkan ke bawah lebih berjenjang lagi," imbuh dia.

Simak juga 'Saat Politisi PDIP Anggap Pancasila Penting dalam Berpolitik, Singgung Oposisi':

[Gambas:Video 20detik]

(maa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads