.webp)
Hari Kesadaran Albinisme Internasional atau International Albinism Awareness Day diperingati setiap tahun pada tanggal 13 Juni. Peringatan ini berupaya untuk memperkuat suara dan visibilitas penderita albinisme di semua bidang kehidupan.
Lalu, bagaimana awal mula Hari Kesadaran Albinisme Internasional? Simak juga tema peringatan tahun ini.
Tentang Hari Kesadaran Albinisme Internasional
Dikutip dari situs PBB, Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengadopsi resolusi pada tahun 2013 (A/HRC/RES/23/13) yang menyerukan pencegahan serangan dan diskriminasi terhadap penderita albinisme. Sebagai respons terhadap seruan organisasi masyarakat sipil yang mengadvokasi untuk mempertimbangkan penyandang albinisme sebagai kelompok spesifik dengan kebutuhan khusus yang memerlukan perhatian khusus, Dewan membentuk mandat Pakar Independen mengenai penikmatan hak asasi manusia oleh penyandang albinisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir situs resmi Organisasi Nasional untuk Albinisme dan Hipopigmentasi (NOAH), pada 18 Desember 2014, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang menetapkan tanggal 13 Juni diperingati sebagai Hari Kesadaran Albinisme Internasional.
Peringatan pertama Hari Kesadaran Albinisme Internasional diselenggarakan pada tahun 2015. Hingga kini, Hari Kesadaran Albinisme Internasional diperingati setiap tanggal 13 Juni.
Pada bulan Juni 2015, Dewan Hak Asasi Manusia menunjuk Ibu Ikponwosa Ero sebagai Ahli Independen pertama mengenai penikmatan hak asasi manusia oleh penderita albinisme atau kerap disebut dengan istilah albino. Pada Agustus 2021, ia digantikan oleh Ibu Muluka-Anne Miti-Drummond.
Berikut poin-poin penting tentang kondisi albinisme menurut PBB.
- Albinisme adalah suatu kondisi genetik yang diturunkan dari kedua orang tua yang terjadi di seluruh dunia, tanpa memandang etnis atau jenis kelamin.
- Kurangnya pigmen melanin pada rambut, kulit dan mata penderita albinisme, menyebabkan kerentanan terhadap paparan sinar matahari, sehingga berpotensi terkena kanker kulit dan gangguan penglihatan yang parah.
- Sebanyak 1 dari 5.000 orang di Afrika Sub-Sahara dan 1 dari 20.000 orang di Eropa dan Amerika Utara menderita albinisme.
- Di beberapa negara, penderita albinisme mengalami diskriminasi, kemiskinan, stigma, kekerasan, dan bahkan pembunuhan .
- Di beberapa negara, perempuan yang melahirkan anak dengan albinisme ditolak oleh suaminya, dan anak-anaknya ditelantarkan atau menjadi korban pembunuhan bayi.
- Industri film jarang menggambarkan orang-orang dengan albinisme secara akurat, lebih memilih untuk menggambarkan mereka sebagai penjahat, setan atau makhluk aneh.
- Kekerasan terhadap penderita albinisme sebagian besar ditanggapi dengan sikap diam dan ketidakpedulian sosial , dan jarang diikuti dengan penyelidikan atau penuntutan terhadap pelakunya.
Tema Hari Kesadaran Albinisme Internasional 2024
Hari Kesadaran Albinisme Internasional 2024 mengusung tema '10 years of IAAD: A decade of collective progress' atau '10 tahun IAAD: Satu dekade kemajuan kolektif'. Tema ini menandai satu dekade sejak dicanangkannya Hari Peduli Albinisme Internasional.
Tema Hari Kesadaran Albinisme Internasional 2024 mengajak kita untuk:
- Merayakan kemajuan yang dicapai dalam gerakan ini, dengan komitmen baru untuk masa depan;
- Soroti upaya tak kenal lelah dari kelompok albinisme dari seluruh dunia;
- Renungkan perubahan hukum, kebijakan dan praktis yang masih diperlukan untuk menjamin penikmatan hak secara penuh dan setara oleh para penderita albinisme.
