5 Hal soal Rencana RI Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

5 Hal soal Rencana RI Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 07 Jun 2024 06:02 WIB
Menhan Prabowo Subianto dalam forum IISS di Hotel Shangri-La, Singapura, Sabtu (1/6/2024). (Dok Istimewa)
Foto: Prabowo Subianto (Dok Istimewa)
Jakarta -

Indonesia mulai membahas langkah konkret untuk membantu Palestina terkait agresi Israel. Salah satu langkah tersebut yakni dengan mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza.

Berawal dari Gagasan Prabowo

Langkah konkret Indonesia itu awalnya disampaikan oleh Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto. Dia menyampaikan itu saat jadi pembicara dalam sesi Special Address pada forum The International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2024.

"Bagi Indonesia, mengejar perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan adalah landasan utama dalam keterlibatan internasional kami. Kami yakin bahwa hanya melalui dialog dan kerja sama, kita dapat mencapai tujuan tersebut," ujar Prabowo dalam forum IISS di Hotel Shangri-La, Singapura, Sabtu (1/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Prabowo, kolaborasi adalah satu-satunya cara untuk mencapai kesejahteraan dan harmoni. Indonesia berkomitmen kuat untuk memperdalam dialog inklusif dan kerja sama konkret, serta menjunjung tinggi hukum internasional, terutama menghormati kedaulatan nasional semua negara dan integritas teritorial sebagaimana diamanatkan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Saat menyoroti konflik, terutama di Ukraina dan Palestina, Prabowo menekankan pentingnya dialog diplomatik dan solidaritas nasional.

ADVERTISEMENT

"Saya ingin menyoroti peristiwa tragis terbaru di Rafah yang telah menyebabkan banyak korban jiwa yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, perempuan, dan warga sipil tak bersenjata. Insiden yang memilukan ini mendorong kita untuk segera menyerukan investigasi menyeluruh terhadap bencana kemanusiaan ini. Memahami sepenuhnya tragedi ini sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," tegas Prabowo.

"Kami meyakini bahwa bersama dengan banyak negara lain di dunia saat ini, satu-satunya solusi nyata untuk perdamaian dan keamanan yang langgeng bagi Israel dan Palestina adalah solusi dua negara," sambungnya.

Lebih lanjut, Prabowo menyatakan Indonesia akan terus berupaya untuk memberikan bantuan ke Gaza dan jika diperlukan dan diminta oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian. Dia mengatakan juga siap mengirimkan tenaga medis untuk mengevakuasi warga Palestina.

"Kami telah bersiap untuk melakukan apa pun yang kami bisa untuk memberikan bantuan kemanusiaan sebagaimana diperlukan dan ketika diminta oleh PBB kami siap untuk menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk mempertahankan dan memantau upaya gencatan senjata ini serta memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua orang," kata Prabowo.

"Kami juga siap segera mengirimkan tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza dengan persetujuan semua pihak. Indonesia juga sangat bersedia mengevakuasi dan merawat warga Palestina yang terluka dan yang membutuhkan perawatan di rumah sakit Indonesia. Kami bersedia mengevakuasi hingga 1.000 pasien dalam waktu dekat jika situasi memungkinkan," lanjut Prabowo.

Simak respons TNI di halaman selanjutnya.

TNI Siap

Usulan Prabowo itu lantas dijawab oleh TNI. Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar memastikan TNI siap untuk dikirim sebagai pasukan perdamaian.

"TNI siap melaksanakan operasi perdamaian di bawah bendera PBB," kata Nugraha saat dihubungi detikcom, Minggu (2/6).

Nugraha mengatakan TNI siap ke mana pun jika sudah diperintah negara. Hal ini sudah diamanatkan pada alinea ke-4 pembukaan UUD '45.

"Ke mana pun jika sudah menjadi perintah negara karena hal ini sudah diamanatkan pada alinea ke-4 pembukaan UUD45," ucapnya.

Nugraha mengatakan perintah negara menjadi kehormatan bagi TNI. TNI siap menurunkan personel untuk bertugas di mana dan ke mana saja sesuai arahan negara.

"TNI bertugas atas dasar perintah, bagi TNI tugas adalah kehormatan, jadi kalau negara memerintahkan, TNI siap bertugas di mana saja dan ke mana saja," tutupnya.

Menlu RI Sedang Berkoordinasi

Kemudian, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi juga buka suara terkait rencana Indonesia mengirim pasukan perdamaian. Dia menyebut pasukan itu dilakukan di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

"Semua sekarang sedang dikoordinasikan. Jadi kan kita melalui sebuah koordinasi, tapi sekali lagi, teman-teman, untuk pengiriman PKO (peace keeping operation) ya, harus dilihat kalimat Bapak Prabowo, Pak Menhan, presiden terpilih, bahwa Indonesia siap untuk mengirimkan pasukan perdamaian di bawah mandat PBB. Jangan dihilangkan kalimat di bawah mandat PBB," ujar Retno seusai rapat dengan Komisi I DPR RI di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6).

Retno mengatakan hingga saat ini Indonesia belum mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza. Pasukan perdamaian yang akan berangkat ke Gaza, katanya, berada di bawah mandat PBB.

"Nggak, belum, makanya jangan dihilangkan kalimat di bawah mandat PBB," tuturnya.

Retno menjelaskan Kementerian Luar Negeri akan terlibat dalam pengiriman pasukan perdamaian ini. Retno mengatakan pihaknya serta kementerian lain sedang berkoordinasi untuk ini.

"Oh ya pastinya kita akan terlibat, semua kan Kementerian Luar Negeri by law kita adalah koordinator dari hubungan luar negeri," katanya.

"Kita sedang koordinasikan. Jadi semua bantuan, biasanya kalau terkait sama bantuan, itu koordinasi di bawah Menko PMK. Tapi Kementerian Luar Negeri dan kementerian terkait lainnya pasti akan terlibat. Jadi sekarang kita sedang koordinasikan semuanya," sambungnya.

Simak instruksi Jokowi di halaman berikutnya.

Tunggu Perjanjian Damai Israel-Palestina

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga buka suara terkait rencana pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza. Dia menyebut pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina, harus menunggu perjanjian damai antara Israel dan Palestina.

"Pada kesempatan ini, perkenankan kami laporkan juga bahwa untuk penyiapan Satgas PBB ke Palestina, TNI telah melakukan rapat koordinasi dengan beberapa kementerian terkait, yaitu Kemhan, Kemlu, dan Kemenkes yang telah dilaksanakan pada tanggal 27 Mei dan 3 Juni 2024 di Jakarta," ujar Agus dalam rapat dengan DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/6).

Ia mengatakan misi yang dikirimkan ke Palestina dalam rangka kemanusiaan. Ia menyebutkan, berdasarkan Kementerian Luar Negeri, pasukan perdamaian dapat dikirim setelah ada perjanjian damai antara Israel dan Palestina.

"Dapat kami laporkan secara singkat bahwa Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa misi yang dilaksanakan di Gaza pada saat ini merupakan misi join humanitarian operation. Tentunya operasi kemanusiaan tersebut dapat dilaksanakan setelah adanya perjanjian damai antara Israel dan Palestina," kata Agus.

"Dan saat ini dibutuhkan mandat dari PBB untuk membentuk code development atau operasi bersama negara-negara ASEAN," sambungnya.

Jokowi Juga Perintahkan Kirim Tenaga Medis dan Bangun RS Darurat

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) juga sependapat dengan usulan Prabowo terkait pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza. Jokowi juga menginstruksikan Prabowo mengirim tenaga kesehatan dan mengoperasikan rumah sakit di Gaza.

"Dalam beberapa hal, masalah Gaza saya lapor kepada presiden dan Presiden sangat mendukung, memberi instruksi kepada saya. Kita siap mengirim rumah sakit mengirim tenaga kesehatan kita di dalam Gaza," kata Prabowo setelah menemui Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (6/6).

Prabowo menjelaskan bantuan tenaga kesehatan dan rumah sakit itu akan bekerja sama dengan beberapa negara lain. Dia mencontohkan Uni Emirat Arab yang sudah membantu rumah sakit di Gaza.

"Bekerja sama dengan beberapa negara mitra kita, terutama negara-negara Timur Tengah yang juga sudah mengoperasikan rumah sakit di situ, yaitu Uni Emirat Arab," ujar Prabowo.

Selain itu, Jokowi menugaskan Prabowo menghadiri KTT di Yordania untuk membahas masalah Gaza. Prabowo juga diminta mampir ke Arab Saudi.

"Kemudian beliau juga tugaskan saya untuk berangkat ke Yordania untuk menghadiri KTT masalah Gaza dan beliau juga instruksikan ke saya untuk berusaha mampir dulu di Arab Saudi," ujar Jokowi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads