Menerka Makna Saran Luhut ke Prabowo soal 'Kurangi Ego Partai'

Menerka Makna Saran Luhut ke Prabowo soal 'Kurangi Ego Partai'

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Kamis, 06 Jun 2024 07:41 WIB
Menhan Prabowo dan Menko Marves Luhut B Pandjaitan hadir di Sidang Tahunan MPR 2023. Prabowo sempat memberikan hormat kepada Luhut sebelum sidang tahunan.
Foto: Sabqi/CNBC
Jakarta -

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan saran kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk memasukkan anak muda ke pemerintahan dan mengurangi ego partai. Lalu apa yang dimaksud ego partai tersebut?

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyebut ego partai yang dimaksud adalah menteri yang harus tegak lurus kepada presidennya, tanpa dipengaruhi latar belakang partai. Menurutnya hal itu tentu menganggu kinerja pemerintahan dalam menciptakan suatu keputusan.

"Yang dimaksud mengurangi ego partai itu mungkin saja adalah bahwa menteri dari partai harus 1000 persen tegak lurusnya ke presiden, bukan terbelah ke urusan partai. Idealnya memang begitu, menteri itu pembantu presiden. Bukan sibuk urusan lain seperti urusan partai. Problemnya, menteri dari partai seringkali pejabat teras di partai seperti ketum, sekjen, atau waketum partai. Bagaimana mungkin menteri dari partai tak fokus urusan partai. Itu kan sulit para level implementasi," kata Adi Prayitno kepada wartawan, Rabu (5/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Adi, ego partai juga tak hanya kalangan menteri dan presiden, tetapi juga di kalangan pengusaha. Dia menyebut kerap terjadi konflik kepentingan antara menteri dan pengusaha.

"Mestinya jangan berhenti di soal urusan mengurangi ego partai, harus masuk juga ke menteri dari kalangan profesional terutama dari kalangan pebisnis/pengusaha agar tak conflict interest. Kan sudah jadi rahasia umum menteri dari kalangan pengusaha kerap disorot khawatir conflict of interest menguntungkan bisnisnya. Itu jadi warning juga mestinya," katanya.

ADVERTISEMENT

Terkait usulan anak muda di pemerintahan, Adi menyebut anak muda itu diprediksi bukan dari kalangan masyarakat biasa. Menurutnya, banyak anak muda yang hebat lahir dari keluarga yang biasa saja, bukan dari kalangan elite.

"Termasuk menteri anak muda juga ideal. Problemnya, menteri anak muda mana yang cocok dan laku jadi menteri? Kan tidak semua anak muda hebat bisa jadi menteri. Jikapun ada anak muda jadi menteri, pasti berasal dari keluarga besar elite berpengaruh di negara ini yang jumlahnya bisa dihiting jari," katanya.

"Mana ada anak muda hebat dari kalangan rakyat biasa jadi menteri di negara ini. Semua hanya retorika," tambahnya.

Sebelumnya, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan sudah berkoordinasi dengan tim presiden terpilih, Prabowo Subianto, membahas komitmen Indonesia dalam mencapai net zero emission hingga target menjadi negara berpendapatan tinggi. Luhut kembali memberi usul ke Prabowo untuk memasukkan anak-anak muda dalam pemerintahannya ke depan.

Hal tersebut disampaikan Luhut dalam rapat bersama Banggar DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/7). Luhut mengatakan kepada tim Prabowo untuk tak membuang waktu dalam merealisasikan hal itu.

"Tadi malam kita juga berkoordinasi dengan tim dari Pak Prabowo untuk ini. Jadi jangan buang waktu sehingga nanti beliau dilantik ini sudah berjalan, saya kira itu akan membawa Indonesia lebih bagus dan saya pikir dari timnya malah tadi malam secara teknis, mereka anak-anak muda saya lihat sudah segera akan maju ke depan," kata Luhut.

Luhut menilai, untuk mencapai target negara pendapatan tinggi, inovasi harus ditingkatkan. Luhut mengusulkan agar ego partai dikurangi agar harapan menuju Indonesia Makmur terlaksana.

"Untuk menjadi negara yang berpendapatan tinggi, inovasi harus juga ditingkatkan. Kalau timnya nanti saya tetap usul ke Pak Prabowo cari anak-anak muda dan kemudian ego-ego partai juga perlu dikurangi supaya ini kita jalan," kata Luhut.

Saksikan Live DetikPagi:

Simak juga 'Kata Luhut soal Kepala Otorita IKN Baru Pengganti Bambang Susantono':

[Gambas:Video 20detik]



(azh/aud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads