Menurut Yudi, kondisi KPK yang sekarang mengalami penurunan kepercayaan publik, krisis integritas yang dilakukan pimpinan dan pegawai KPK, serta kinerja yang jauh dari memuaskan. Maka seharusnya banyak orang baik dan berintegritas yang akan mendaftar menjadi calon pimpinan KPK dengan misi menyelamatkan KPK agar tidak semakin terpuruk.
Karena itu, lanjut Yudi, siapa pun yang sudah memenuhi syarat, baik itu yang pernah berpengalaman memberantas korupsi di KPK maupun tempat lain sebagai mantan pimpinan atau mantan pegawai KPK, akademisi, masyarakat sipil, hingga ASN, harus mendaftar.
Apalagi Yudi yakin bahwa Pansel, yang diketuai Muhammad Yusuf Ateh, yang juga merupakan Kepala BPKP, bisa bekerja secara profesional. Lebih dari itu, memahami bahwa salah memilih 10 capim KPK yang akan dipilih oleh DPR, maka masa depan pemberantasan korupsi akan semakin ambruk.
Terakhir, Yudi berharap Pansel Pimpinan juga proaktif jemput bola terhadap orang atau tokoh yang dianggap mumpuni dan kredibel untuk ikut tes.
"Sebagai bukti bahwa Pansel bukan hanya sekadar bekerja menyeleksi, tetapi juga mempunyai tanggung jawab moral dalam memilih pimpinan KPK 5 tahun yang akan datang, 2024 sampai 2029," ujar mantan Ketua Wadah Pegawai KPK ini.
Yudi sebelumnya menyebut ada tiga kriteria penting yang harus dipedomani Pansel dalam menyeleksi capim KPK.
"Satu, tidak bermasalah dari sisi integritas dan tidak menjadi masalah baru ketika menjadi pimpinan KPK," kata Yudi dalam keterangannya, Jumat (31/5).
Poin selanjutnya, Yudi mengatakan, haruslah mencari capim KPK yang dipercaya akan mampu meningkatkan kepercayaan publik. Poin ketiga, Yudi menilai Pansel harus menyeleksi sosok capim KPK yang dipercaya akan meningkatkan kinerja KPK dan berprestasi dalam memberantas korupsi.
Simak juga Video 'Pansel Janji Cari Calon Pimpinan KPK Punya Integritas Tinggi':
(knv/hri)