Laporan dari Kabul

Obrolan JK dan Baradar: Jika Diizinkan Saya Bantu soal AS-Afghanistan

Dhani Irawan - detikNews
Rabu, 05 Jun 2024 13:03 WIB
Mullah Abdul Ghani Baradar dan JK (Dhani/detikcom)
Jakarta -

Wakil Perdana Menteri 1 Afghanistan Mullah Abdul Ghani Baradar menerima Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK). Obrolan soal hubungan diplomatik antara Afghanistan dan Amerika Serikat (AS) pun dibahas.

Di depan JK, Baradar menceritakan soal propaganda-propaganda AS yang masih mendera Afghanistan. Salah satunya soal isu kesetaraan gender.

"Kalau kami selesaikan saya buka pendidikan perempuan, mereka (AS) tetap akan cari alasan dan tidak akan bilang Afghanistan oke karena mereka datang selama 20 tahun terus dari sini pergi dengan lari dan mereka tidak akan lupa itu, pasti akan cari masalah," kata Baradar di kantornya di Kabul, Rabu (5/6/2024).

"Mereka campur tangan di ekonomi dan politik, kalau di media ada suatu hal yang sangat kecil mungkin 10 persen masalah mereka besar-besarkan mungkin 100 persen. Mereka tidak ingin Afghanistan kuat," imbuhnya.

JK turut menceritakan pertemuan-pertemuannya dengan para pejabat di Afghanistan termasuk dengan Menteri Pertahanan Afghanistan Mullah Muhammad Yaqoob Mujahid. JK meminta izin pada Baradar untuk mencoba melobi AS terkait hubungan dengan Afghanistan.

"Kalau diizinkan saya bisa mencoba untuk mendekati untuk melihat itu bagaimana mereka mengatur bagaimana berhubungan seperti Vietnam," kata JK.

Baradar kemudian bercerita bahwa pernah ada delegasi pengusaha asal AS ke Afghanistan. Mereka mengaku kaget karena kondisi Afghanistan aman-aman saja.

"Kami ingin punya hubungan yang baik dengan semua negara. Kami pernah mengundang para pengusaha AS dan mereka ke sini datang dan melihat apa yang ada di lapangan. Di delegasi itu ada perempuan dan menangis menceritakan bahwa apa yang kami dengar yaitu propaganda di luar tidak benar dengan apa yang terjadi di Afghanistan," kata Baradar.

Baradar berharap ini bukan terakhir kalinya bertemu JK. Dia ingin agar silaturahmi terus terjalin.

Simak juga Video 'Pemerintah Kirim Bantuan Senilai Rp 22 M untuk Korban Gempa Afghanistan':






(dhn/zap)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork