"Kami sudah siap, kita juga meminta juga. Kita nggak mau paksa," kata Tito kepada wartawan saat memberikan keterangan pers di kawasan IKN, Rabu (5/6/2024).
Tito sudah menyampaikan kepada para pegawainya pindah ke IKN adalah pengalaman baru. Di sisi lain, Tito memaklumi pegawainya yang sudah berkeluarga dan memiliki anak kecil.
"Karena ya salah satu rangsangan kita kepada mereka di sini bahwa untuk yang punya pengalaman baru, yang belum berkeluarga. Kalau sudah berkeluarga, sudah besar, sudah mandiri ke sini. Karena kalau bawa keluarga yang masih kecil-kecil, kan nanti putus sekolah. Harus nunggu sekolah-sekolah itu selesai," ujarnya.
Tito tak bicara banyak terkait insentif bagi pegawainya yang ingin pindah. Namun Tito menekankan pindah ke tempat baru seperti orang tes promosi.
"Insentifnya adalah bagi saya, inilah test case tempat promosi, sama saja. Yang mau-mau ini orang-orang petarung berarti, kan," ujarnya.
Tito lantas bercerita saat dirinya menjadi anggota Polri aktif. Ia kerap ditempatkan di tempat yang berat, tapi selalu sukses dan mendapat promosi.
"Ini test case sama seperti saya dulu kalau jadi Kapolri di daerah-daerah berat, konflik, di Poso, di Papua, itu jadi prioritas bagi saya. Sukses, naik. Sukses, naik," ujarnya.
"Ini sama, saya sudah buka kemarin Kemendagri kan hampir 6.000-an ya karyawannya ya. Itu sudah hampir 200 mau rebutan ke sini," lanjutnya.
Simak Video 'Jokowi soal Keppres IKN: Bisa Juga Presiden Terpilih yang Menandatangani':
(eva/imk)