Dewas Kritik Pimpinan KPK Komentari Perkara Etik: Kurang Eloklah

Dewas Kritik Pimpinan KPK Komentari Perkara Etik: Kurang Eloklah

Anggi Muliawati - detikNews
Rabu, 05 Jun 2024 12:29 WIB
Ketua Dewan Pengawas (Dewas) KPK Tumpak Hotorangan Pangabean bersama anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris, Albertina Ho, dan Harjono menggelar konferensi pers Kinerja Dewas KPK 2023 di Gedung Dewas KPK, Jl Rasuna Said, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Tumpak Hatorangan Panggabean (kanan). (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Ketua Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean, menyoroti sikap pimpinan KPK yang kerap berkomentar negatif terhadap perkara yang tengah disidangkan oleh Dewas. Tumpak mengatakan komentar-komentar itu menimbulkan persepsi negatif terhadap Dewas.

Hal itu disampaikan Tumpak dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan Dewas di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024). Tumpak menilai komentar yang disampaikan pimpinan KPK kurang elok dilakukan.

"Pimpinan juga sering menyatakan pernyataan-pernyataan di media yang sering menimbulkan persepsi negatif terhadap lembaga. Kita bisa lihat aja pernyataan-pernyataan ini juga merupakan hal yang menurut kami kurang eloklah," kata Tumpak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, kata Tumpak, pimpinan KPK kerap ikut berkomentar terhadap perkara pimpinan lain. Padahal, menurutnya, hal itu kurang baik dilakukan.

"Dewas sedang memeriksa seorang pimpinan KPK, tau-tau pimpinan KPK lain berkomentar, 'Itu menurut saya tidak ada pelanggaran etiknya', itu kan tidak pas," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Sama aja seumpamanya kalau penyidik kami sedang mengusut perkara tindak pidana korupsi, terus kami Dewas mengatakan 'Itu tidak terbukti' di depan publik, ya nggak benar dong," sambung dia.

Tumpak mengatakan seharusnya pimpinan KPK lain tidak ikut berkomentar terhadap perkara apa pun yang disidangkan Dewas. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu kendala bagi Dewas.

"Kami sedang melakukan pemeriksaan, tapi yang lain terus berkomentar, 'Menurut saya, saya yakin tidak ada itu pelanggaran etik', komentar-komentar itu sering menimbulkan tidak baik dan negatif, menurut saya kurang pas dan suatu kendala," tuturnya.

Simak juga 'Profil Singkat 9 Nama Pansel KPK yang Diteken Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]



(amw/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads