Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni tiba di PN Tipikor Jakarta. Sahroni akan bersaksi untuk mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam kasus gratifikasi dan pemerasan.
Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (5/6/2024), Ahmad Sahroni memasuki ruang sidang Muhammad Hatta Ali di PN Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, pukul 10.11 WIB. Dia tampak mengenakan batik berwarna kuning.
Sahroni mengatakan tak ada persiapan khusus untuk bersaksi dalam sidang SYL hari ini. Dia mengaku akan menyampaikan semua hal yang diketahuinya terkait SYL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada persiapan. Saya sampaikan yang saya ketahui," kata Sahroni saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis.
Sahroni mengatakan Ketua Umum (Ketum) NasDem Surya Paloh juga mengetahui jika dirinya akan bersaksi di sidang SYL hari ini. Lalu apa pesan Paloh untuk Sahroni?
"Pesan beliau sampaikan semua yang lurus," kata Sahroni.
Selain Sahroni, Jaksa KPK juga menghadirkan putri SYL yang juga anggota DPR RI dari fraksi NasDem, Indira Chunda Thita. Kemudian, saksi lain di luar berkas perkara yakni pemilik Suita Travel Harly Lafian serta pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyhur.
Jaksa juga memanggil kembali GM Media Radio Prambors atau PT Bayureksha, Dhirgaraya S Santo dalam sidang hari ini. Dhirgaraya seharusnya bersaksi untuk SYL dkk pada sidang Senin (3/6) namun tak hadir.
Diketahui, SYL didakwa melakukan pemerasan dan menerima gratifikasi dengan total Rp 44,5 miliar. Dia didakwa bersama dua eks anak buahnya, yakni Sekjen Kementan nonaktif Kasdi dan Direktur Kementan nonaktif M Hatta. Kasdi dan Hatta diadili dalam berkas perkara terpisah.
Selain membayar gaji pembantu, para pejabat Kementan juga harus patungan untuk memenuhi berbagai kebutuhan SYL lainnya. Kebutuhan itu antara lain, sewa jet pribadi, umroh, perjalanan ke Brasil dan Amerika Serikat, hingga sapi kurban.
Selain patungan, pejabat di Kementan juga membuat perjalanan dinas fiktif. Uang dari perjalanan dinas fiktif itu dicairkan dan digunakan untuk memenuhi berbagai permintaan SYL.
(mib/dwia)