Dinas Bina Marga DKI Jakarta berencana menata jalan dan trotoar di sekitar Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Jatibaru Bengkel dan Jalan Taman Jatibaru pada tahun ini. Rencana ini tengah dibahas pihak terkait.
Dilihat dari akun Instagram Dinas Bina Marga, penataan jalan dan trotoar untuk meningkatkan dan mengembangkan kawasan transit oriented development (TOD) di Stasiun Tanah Abang. Total ruas jalan dan trotoar yang akan dilakukan penataan sepanjang 300 meter. Pembahasan mengenai spesifikasi jumlah ruas jalan maupun trotoar yang ditata masih intens dirapatkan.
Pantauan di lokasi, Minggu (2/6/2024), ruas Jalan Jatibaru Bengkel dan Jalan Taman Jatibaru terlihat lengang. Namun terlihat sejumlah ojek online dan angkot berhenti di pinggir jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi trotoar juga terlihat rapi dilengkapi guiding block dengan lebar trotoar kurang lebih 1,5 meter. Terlihat sejumlah pedagang berjualan di atas trotoar, meskipun pejalan kaki masih dapat melintasi trotoar.
Salah satu driver ojek, Ardo, mendukung penambahan lajur jalan. Penambahan lajur jalan diharapkan bisa mengurangi kepadatan dan kemacetan di sekitar Stasiun Tanah Abang.
"Ya enak biar agak teratur, jadi ojek, angkot angkot, pejalan kaki pejalan kaki. Macet parah sekarang, kalau sekarang sih saya rasa ribet, tapi kalau dibikin 4 lajur nggak kali, asal tetep ada yang jaga aja Dishub, Pol PP ngaturlah jaga arus lalu lintas," kata Ardo.
![]() |
Sejumlah pedagang juga mendukung rencana Dinas Bina Marga menambah lajur jalan dari 2 menjadi 4. Sebab, daerah tersebut kerap macet, khususnya saat jam berangkat kantor pada pagi hari.
"Hari biasa kalau pagi macet, macetnya ini di sepanjang jalan sampai perempatan, soalnya ojol kalau pagi di sini semua pada nurunin kebanyakan sih nunggu penumpang juga, jadi macet kalau pagi, itu mereka kanan kiri," kata pedagang warung, Slamet.
Meski demikian, Slamet berharap penambahan lajur jalan tidak mengurangi lebar trotoar. Sebab, jika lebar trotoar diperkecil, pedagang tak bisa berjualan.
"Kalau saya orang dagang ya nggak bisa apa-apa, ya mudah-mudahan janganlah kalau dipotong trotoarnya, otomatis saya nggak bisa jualan nggak bisa usaha cari nafkah buat keluarga," katanya.
Senada dengan Slamet, penjual minuman, yakni Tomo, berharap rencana penambahan lajur jalan tidak mengubah trotoar di Jalan Taman Jatibaru. Sebab, menurutnya, kondisi trotoar saat ini sudah cukup rapi.
"Ya kalau bisa saya tetep bisa jualan, kalau memang mau ditambah lajurnya ya nggak apa-apa asalkan ini nggak dikurangin jadi bisa jualan. Sekarang kan trotoar ini enak agak lebar, saya juga kan nggak nutupin ini, orang masih bisa lewat," kata Tomo.
Simak Video: Ahok Soroti Parkir Liar di Jakarta: Ada Pembagian Uang Banyak Sekali