Grup Telegram Berisi Ribuan Video Porno Anak Dibongkar, Member Diburu

Wildan Noviansah - detikNews
Sabtu, 01 Jun 2024 06:14 WIB
Polisi menggelar jumpa pers terkait penangkapan Chaowalit Thongduang, buron kakap asal Thailand. (WIldan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Ribuan video porno anak diperjualbelikan melalui Telegram. Konten asusila tersebut dijual dalam ratusan grup Telegram yang dikelola oleh tersangka Deky Yanto (25).

Pria asal Bekasi, Jawa Barat, ini ditangkap Tim Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya setelah pihak kepolisian melakukan patroli siber. Dari hasil penyelidikan diketahui tersangka sudah hampir 2 tahun memperjualbelikan video porno tersebut.

Tidak hanya di grup Telegram, tersangka juga menjual video tersebut melalui akun X. Hasil penyelidikan diketahui tersangka memiliki ratusan pelanggan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi meminta masyarakat agar tidak menyebarkan konten asusila, khususnya anak di bawah umur. Ade Ary memperingatkan konsekuensi hukum menyebarluaskan konten bermuatan asusila melalui media sosial dan elektronik.

"Mengimbau tolong kita setop penyebaran video porno anak karena menyebarkan transmisi elektronik yang berbau pornografi ini juga dapat dipidana. Dengan alasan nanti ada yang iseng menyebarkan kemudian menyebarkan lagi tolong setop di kita. Ini akan dikembangkan terus oleh jajaran Krimsus dari mulai pembuat, penyebar akan dikejar. Kami imbau kepada masyarakat agar jangan melanjutkan," kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (31/5).

Ade Ary mengajak masyarakat mengawasi penyebaran konten asusila. Dia meminta masyarakat melapor ke polisi agar temuan tersebut bisa segera ditindaklanjuti.

"Kami juga mengimbau bagi siapapun, walaupun kami Polda Metro Jaya ada patroli siber kami berharap masyarakat yang mengetahui ada penyebaran ada yang mengiklankan melalui kanal medsos tolong diinfokan kepada Polda Metro Jaya atau bisa menghubungi 110 silakan kita sama-sama sepakat memberantas pornografi anak khususnya supaya tidak berlanjut," ujarnya.

Polisi menghadirkan tersangka penjual video porno anak di Bekasi Deky Yanto (25) dalam rilis kasus di Polda Metro Jaya. (Wildan Noviansah/detikcom)

Kelola Ratusan Grup


Wadir Reskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Hendri Umar mengatakan tersangka memiliki ratusan grup Telegram. Dari ratusan grup tersebut, dia memiliki tuga grup dengan member terbanyak yakni grup 'VVIP Bocil', 'VVIP Indobocil 2', dan 'VVIP Indobocil 2'.

"Dari tiga grup Telegram tadi, dapat kita rincikan dari 2.010 video ini. VVIP Bocil sudah ditransmisikan 916 video, di VVIP Bocil 1 itu 869 video, di Indobocil 2 225 video," ucap Hendri dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (31/5).

"Untuk total grup yang dimiliki pelaku, memiliki 105 grup. Jadi bisa dipilih oleh pelaku untuk calon pembeli ini atau ke calon pembeli lainnya. Channel Telegram-nya ada VVIP Bocil, Bocil1, Bocil2, Indoviral Selebgram, Live Barbar, Skandal, VCS, Asia, dan lain-lain," sambungnya.


Member Grup Diburu

Hendri mengungkapkan tersangka Deky Yanto menyebarkan ribuan konten video porno anak tersebut melalui ratusan grup Telegram. Deky memiliki 398 member grup aktif.

"Kemudian kami sampaikan temuan dari hasil penyidikan dari hasil penggeledahan device pelaku, terdapat 398 pelanggan aktif per 29 Mei 2024," kata AKBP Hendri Umar dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (31/5).

Hendri mengatakan pihaknya akan melacak para member itu. Dia menyebut member grup video porno juga bisa menjadi tersangka.

"Pasti akan kami lakukan pemanggilan dan pengejaran kepada yang bersangkutan karena yang bersangkutan pasti juga berposisi sebagai saksi dalam kasus ini. Nanti dari proses penyidikan lebih lanjut akan kami tentukan untuk status yang bersangkutan apakah sebagai saksi ataukah menjadi tersangka sesuai dengan perbuatan yang dilakukan oleh masing-masing nanti," jelasnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Simak Video 'Tampang DY, Pelaku Penjualan Ribuan Video Porno Anak di Bawah Umur':






(mea/mea)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork