Operasional MRT disetop sementara setelah insiden jatuhnya besi konstruksi di dekat Kejagung ke jalur MRT. Pekerja beralih ke ojek online.
Pantauan detikcom di Stasiun MRT Istora Mandiri, Kamis (30/5/2024), terjadi penumpukan penumpang imbas ditutupnya akses MRT sejak sore tadi. Salah satu pengguna MRT bernama Uli (30) mengaku kaget dengan adanya insiden tersebut. Dia akhirnya memilih pulang ke rumah menggunakan ojek online.
"Kaget sih ya, biasanya naik MRT, tapi sekarang nunggu ojek online juga susah sekarang. (Biasanya) Pulang segini juga sih, jam 5-an atau setengah 6, (mau) ke arah Lebak Bulus, turunnya di Lebak Bulus," kata Uli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Uli tak mudah mendapat driver ojol. Dia mengatakan orderannya ditolak, ongkosnya mahal Rp 70 ribu.
"Pasti ini sih ojek online, dari tadi saya sama temen saya nyoba ojek online. Udah sih tapi belum di-approve, maksudnya dia belum bales aku. Oh di-cancel bahkan, Mbak, ini baru aja. Langsung ke rumah deh, ini aku di Grab dapet 70 (ribu) sih," tutur Uli.
Pengguna MRT lainnya bernama Najla merasa kesal atas insiden besi jatuh di jalur MRT sore ini. Dia kebingungan harus mencari alternatif transportasi menuju kosan.
"Iya tiap ngantor naiknya MRT. Kaget banget soalnya pas banget tahunya waktu mau balik ngantor. Sedih dan bingung sih pasti soalnya itu antarmoda yang paling efektif dari kantor ke kosan," kata Najla.
Najla menyebutkan sempat memiliki niat untuk menggunakan ojek online. Namun nahas, dia ditolak oleh sang driver.
"Untuk alternatif ojol sekarang sudah coba tapi susah dapetnya dan tadi udah dapet malah di-cancel sama driver-nya. Tadi sih driver-nya tiba-tiba telepon dan bilang mau balik dianya," ujar Najla.
(idn/idn)