Waka MPR Sebut Pentingnya Peran Museum untuk Peradaban Bangsa

Waka MPR Sebut Pentingnya Peran Museum untuk Peradaban Bangsa

Dea Duta Aulia - detikNews
Rabu, 29 Mei 2024 20:17 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat
Foto: Dok. MPR RI
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai peran museum sebagai rumah belajar sekaligus entitas pelestari warisan sejarah dan budaya harus ditingkatkan. Hal itu bertujuan untuk mewujudkan peradaban bangsa yang lebih baik.

"Sudah saatnya kita membenahi pengelolaan museum di Tanah Air, dengan dimulai menempatkan museum sebagai rumah pendidikan dan pembelajaran," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keteranganya, Rabu (29/5/2024).

Hal itu diungkapkan olehnya saat menghadiri diskusi bertema Museum Mencerdaskan Bangsa - Edukasi di Museum: Zaman Berkembang Cara Berubah, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 bekerjasama dengan Museum Layang-Layang Indonesia, hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diskusi ini dimoderatori Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI Irwansyah, serta dihadiri oleh Kepala Museum Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia Leli Yulifar, Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta Marisari, Pemimpin Redaksi KokBisa kanal komunikasi sains Barajiwa, dan Selain itu hadir pula Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan Restu Gunawan.

Menurut Lestari, kondisi dan peran museum saat ini harus diakui masih jauh dari fungsi sesungguhnya, karena banyak yang menilai museum sekadar sebagai gudang barang kuno.

ADVERTISEMENT

"Dibutuhkan upaya bersama untuk mengingatkan masyarakat terkait peran pentingnya museum, yang diharapkan mampu menjadi bagian dari proses mencerdaskan bangsa dan merawat nilai dan kebudayaan," jelasnya.

Dia mengatakan, saat ini, kepedulian terhadap museum sebenarnya sudah mulai tumbuh. Namun kepedulian itu belum cukup untuk mewujudkan peran museum sebagai tempat edukasi dan pelestarian budaya.

"Sebagai institusi budaya yang didaulat sebagai ruang belajar di era globalisasi, menuntut perubahan cara pengelolaan yang mampu memberi dampak signifikan dalam bidang pendidikan dan ekonomi," ungkapnya.

Dia berpandangan hingga saat ini, masih berhadapan dengan berbagai pekerjaan rumah terkait museum yang tak kunjung terselesaikan, antara lain belum jelasnya dasar hukum pengelolaan dan pengembangan, kualitas sumber daya manusia pengelola yang belum memadai, pendanaan museum dalam merawat koleksi, serta cara branding agar museum diminati masyarakat.

"Sangat berharap para pemangku kepentingan dan masyarakat dapat bahu membahu mewujudkan museum yang mampu berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, sekaligus melestarikan warisan budaya bangsa," jelasnya.

Sementara itu, Leli Yulifar mengungkapkan pengalamannya dalam mengelola museum di lingkungan universitas yang sejatinya berfungsi memberi layanan akademik. Namun, Leli mengkreasikan pengelolaan museum menjadi tempat praktikum bagi para pelajar.

Untuk mendatangkan pendanaan museum yang dikelolanya, Leli mengungkapkan, pihaknya berupaya mewujudkan kerja sama triple helix antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam menciptakan sejumlah program edukasi.

"Kami membangun museum menjadi edutourism dan edutainment sehingga bisa mendapat profit, dengan membuat kreativitas virtual," tutup Leli.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads