"Dari hasil pemeriksaan sementara dari autopsi RS Polri, dinyatakan tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat dianiaya atau kekerasan," kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (29/5/2024).
Kompol Bambang melanjutkan, pakaian Devoy dalam keadaan basah, hingga organ dalam membusuk. Selain itu sampai saat ini, hasil autopsi telah menunjukkan bahwa dalam jasad Devoy terdapat alga atau lumut.
"Untuk melihat apakah orang tersebut dinyatakan mati tenggelam atau hipoksia, ini masih ada pemeriksaan penunjang oleh tim dokter. Tapi, Update terakhir dari dokter ahli, menyatakan bahwa di dalam paru-paru mayat tersebut diketemukan alga, semacam tanaman kecil yang masuk ke dalam saluran pernapasan," ungkapnya.
Masuk Toren dalam Kondisi Hidup
Masih berdasarkan keterangan dokter forensik RS Polri, Bambang mengatakan, Depoy masuk ke dalam toren air dalam kondisi masih hidup.
"Otomatis, orang ini masuk ke dalam air, dalam posisi hidup. Masih posisi bernapas. Ini bicara dari kedokteran seperti yang disampaikan dokter RS Polri," lanjut dia.
Selain hasil tersebut, polisi juga mengungkap jika Devoy positif menggunakan narkoba sebelum ditemukan tewas dalam toren air. Devoy memakai narkoba bersama teman-temannya pada Sabtu (25/5).
"Nah, lanjut, dilakukan screening alkohol, yang bersangkutan hasilnya negatif. Tapi, dilakukan screening narkotika dan zat adiktif lainnnya, urine dari mayat tersebut mengandung amphetamine dan positif tetrahidrocanabinol (THC) atau ganja, positif serta positif methapetamine," ucap dia.
Diduga Halusinasi
Bambang menduga Depoy masih dalam kondisi terpengaruh narkoba saat bersembunyi di dalam toren air tersebut. Depoy diduga mengalami halusinasi.
"Kemungkinan yang bersangkutan (DK) ini masih ada reaksi sabu, halu atau ketakutan," imbuhnya.
(mea/mea)