Pria Tewas dalam Toren Ternyata Tetangga Pemilik Rumah, Sudah Hilang 2 Hari

Pria Tewas dalam Toren Ternyata Tetangga Pemilik Rumah, Sudah Hilang 2 Hari

Taufiq Syarifudin - detikNews
Selasa, 28 Mei 2024 19:22 WIB
Toren tempat mayat pria membusuk di Pondok Aren, Tangsel, Banten.
TKP penemuan mayat pria dalam toren (Taufiq Syarifudin/detikcom)
Jakarta -

Sesosok pria ditemukan tewas dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan, diketahui bernama Devikarmawan. Keluarga mengatakan korban sempat hilang selama dua hari.

Ibu almarhum, Darmiyati (55), mengatakan Devikarmawan masih berada di rumah hingga Sabtu (25/5) malam. Kemudian dia pamit kepada Darmiyati untuk membeli kopi.

"Malam Minggu (Sabtu, 25 Mei) masih ngobrol sama saya, di dalam rumah sini. Terus dia pamit mau beli kopi, tahu-tahu tidak pulang, (kemudian) dilacak ke kakak-kakaknya," kata Darmiyati di rumah duka, Selasa (28/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, Devikarmawan baru ditemukan pada Senin (27/5) petang. Kondisi jasadnya saat itu sudah membusuk sehingga membuat air rumah warga keruh.

Darmiyati juga tak curiga terjadi sesuatu menimpa anak bungsunya itu ketika hari Minggu (26/5). Namun dia heran Devikarmawan belum pulang dan tak ada kabar.

ADVERTISEMENT

"Nggak (nyari pas Minggu), karena (dia bilang) ada misi nih jemput ponakan (ke rumah), banyak tuh dia," ucapnya.

Darmiyati pun semakin khawatir karena keponakannya datang tanpa Devikarmawan. Dia pun mencoba mengontak korban, bahkan sempat membelikan pulsa ke nomor anaknya itu.

Namun nasib berkata lain, Devikarmawan ditemukan tak bernyawa di dalam toren air yang tak jauh dari rumahnya. Jasad Devikarmawan dikenali oleh kakaknya yang curiga lantaran kabar jasad itu punya tato di tubuh.

"Sampai Senin dapat kabar ada mayat dalam toren, bertato. Coba dah lihat. Terus kuhubungi kakak-kakaknya, coba deh pada ke rumah," jelas dia.

"Malah ada yang bilang di Facebook pemuda meninggal tanpa identitas, nggak kayak gitu beritanya," sambungnya.

Ibu Sebut Ada yang Janggal

Ibu korban, Darmiyati (55), mengatakan kematian anaknya janggal, sehingga meminta proses autopsi dilakukan. Kejanggalan itu dijelaskan Darmiyati sebab keluarganya melihat memar-memar di tubuh Devikarmawan setelah dievakuasi dari toren air. Mereka pun membawa jasad ke RS Polri Kramat Jati.

"Ada kejanggalan di hati saya. Ini anak dikeroyok. Makanya kakaknya sampai saat ini belum pulang minta diautopsi. Kayak ada sayatan, jadi dari pagi belum pulang," ujar Darmiyati kepada wartawan Selasa (28/5).

"(Melihat bekas cekikan) iya (sambil menunjuk ke arah leher). Lihat secara langsung waktu pas dibawa ke ambulans. Kan langsung dibawa (ke RS)," tukasnya.

Kini Darmiyati sedang menanti jasad anaknya kelar diautopsi. Dia ingin agar prosesnya segera selesai karena almarhum rencananya bakal dimakamkan di TPU Pondok Jaya hari ini.

"Dokter belum juga datang, mundur terus kayak karet, dari jam 11 sampai saat ini. Ini sudah sore, mau dimakamkan jam berapa. Kakaknya tetap saja minta diautopsi, karena dia enggak ikhlas, karena adiknya begitu," jelas dia.

Darmiyati melanjutkan anaknya tak pernah terlihat punya musuh atau teman yang mencurigakan. Kesehariannya sering bermain dengan keponakan-keponakan di rumah.

"Nggak, nggak, dia nggak pernah cerita punya teman ini itu (musuh) nggak. Nggak punya musuh," katanya.

"Kesehariannya gituin (main sama) keponakannya saja sudah, ini jemput, mau main, ya main ke sini," imbuh dia.

(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads