'Jajan' Pakai Uang Kementan

'Jajan' Pakai Uang Kementan

20detik Signature - detikNews
Selasa, 28 Mei 2024 15:15 WIB
Jakarta -

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan sembilan saksi baru dalam persidangan lanjutan kasus korupsi dan gratifikasi terdakwa mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Sidang lanjutan ini digelar pada Senin (27/05) di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat.

Kesembilan saksi tersebut adalah istri SYL Ayun Sri Harahap, anak SYL Kemal Redindo dan cucu SYL Andi Tenri Bilang Radisya atau Bibi. Juru Bicara KPK Ali Fikri menjelaskan, keluarga SYL dihadirkan ke muka persidangan untuk dikonfirmasi dugaan menerima aliran uang dari eks mentan itu.

Selain keluarga, KPK turut memanggil saksi yang berkaitan dengan NasDem yakni Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Partai Nasdem yang juga Staf Khusus SYL saat menjabat sebagai mentan, Joice Triatman dan accounting pada Nasdem Tower, Lena Janti Susilo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal-hal menarik terjadi sepanjang persidangan kasus ini. Berdasarkan keterangan para saksi dari internal Kementan curhat harus patungan untuk memenuhi berbagai kebutuhan SYL untuk pribadi dan keluarga. Uang-uang tersebut digunakan untuk umrah, membayar sewa mobil, hingga perawatan kecantikan.

Anak SYL, Dindo, mengaku terpaksa ikut umrah bersama ayahnya yang memakai uang patungan dari eselon I di Kementan. Meski terpaksa, nyatanya Dindo mengajak istri, anak, hingga babysitter-nya untuk ikut umrah bersama.

ADVERTISEMENT

"Apakah keberangkatan itu ke umroh itu biaya saudara sendiri atau dibiayain Kementerian?" tanya hakim.

"Saya nggak tahu tapi kami diajak oleh Pak Menteri," jawab Dindo.

"Saudara nggak tahu itu dana dari mana saudara ikut aja?" tanya hakim.

"Iya," jawab Dindo.

"Saudara tidak mengeluarkan uang secara pribadi ya?" tanya hakim.

"Tidak," jawab Dindo.

Dindo mengatakan dirinya terpaksa ikut umrah tersebut. Dia mengaku ikut lantaran diajak oleh SYL dan eks Sekjen Kementan nonaktif Kasdi Subagyono.

SYL pun memberi tanggapan mengenai umrah bareng keluarga hingga pejabat Kementan ini. Dirinya mengaku ingin pejabat Kementan lebih dekat dengan Tuhan.

"Kalau umrah itu adalah tadi sudah dijelaskan, saya berharap pejabat saya dekat dengan tuhan. Korban itu untuk memang share Islam dan lain-lain. Bahkan ke gereja pun Kementan melakukan dukungan. Maafkan saya, Yang Mulia, saya harus sampaikan ini. Saya terima kasih sudah dikasih kesempatan," imbuhnya.

Jaksa KPK pun lanjut bertanya kepada cucu SYL, Tenri soal merembes biaya perawatan kecantikan atau skincare ke Kementan. Tenri mengaku pernah dihubungi oleh Kabag Umum Ditjen Perkebunan Kementan, Sukim Supandi. Namun, dia mengaku tak pernah meminta uang pengganti untuk perawatan kecantikan dan skincare ke Sukim.

"Apakah saudara pernah meminta untuk biaya perawatan kecantikan ke Sukim?" tanya hakim.

"Tidak pernah, Yang Mulia," jawab Tenri.

Tak hanya itu, Jaksa KPK juga mencecar Tenri pertanyaan dirinya yang mendapat jabatan sebagai Tenaga Ahli Sekretariat Jenderal Bidang Hukum Kementan ketika SYL masih menjabat. Tenri mengaku tak pernah memohon untuk menjadi Tenaga Ahli Sekjen di Bidang Hukum Kementan. Dia mengatakan dirinya menyerahkan KTP saat diminta SYL magang di Kementan.

Hakim kemudian bertanya mengenai gaji yang diterima Tenri setiap bulannya. Tenri mengatakan gaji itu diterima langsung ke rekeningnya. Namun, dia mengaku tak memperhatikan apakah nilai akhir gaji itu mencapai Rp 10 juta. Sebelumnya, Rininta Octarini selaku Protokol dan Sekretariat Mentan era SYL mengungkap penambahan honor untuk cucu SYL, Tenri dari Rp 4 juta menjadi Rp 10 juta.

Untuk kelanjutan sidang korupsi dan gratifikasi SYL, Jaksa KPK akan memanggil penyanyi dangdut Nayunda Nabila sebagai saksi pada Rabu 29 Mei 2024 mendatang. Diketahui, SYL menitipkan penyanyi dangdut Nayunda Nabila sebagai pegawai honorer di Kementan. Namun Nayunda ternyata jarang ngantor meski digaji jutaan per bulan.

Lalu, bagaimana perkembangan selanjutnya, apakah status saksi yang diberikan anak-anak SYL bisa berubah jadi tersangka? Sebanyak apa keluarga SYL menyerap keuntungan dari Kementan? Ikuti ulasannya bersama Redaktur Pelaksana detikNews dalam Editorial Review.

Wacana pembangunan Bandara Bali Utara kembali menyeruak. Setelah mendapat dukungan dari tokoh puri se-Bali, PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) mengklaim telah melobi presiden terpilih Prabowo Subianto terkait rencana pembangunan bandara baru itu. Saksikan ulasan selengkapnya bersama bersama Redaktur detikBali dalam segmen Indonesia Detik Ini.

Masyarakat saat ini sudah mulai melek terhadap gaya hidup sehat. Salah satu caranya dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi yang bagus untuk kesehatan. Bagi anda yang tertarik mencoba gaya hidup vegan, ikuti obrolan menjelang matahari tenggelam hari ini bersama Jakarta Vegetarian & Vegan Community.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

"detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"

(aks/aks)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads