Bocah DA Dirawat di Ruang Observasi Flu Burung RS Moewardi

Bocah DA Dirawat di Ruang Observasi Flu Burung RS Moewardi

- detikNews
Senin, 29 Jan 2007 15:23 WIB
Solo - Seorang anak berinisial DA, berusia 9 tahun, dirawat di ruang observasi penderita flu burung (AI) di RS Dr Moewardi, Solo, karena mengalami sesak napas dan panas badan tinggi serta leukosit darah hanya mencapai 2.900. Dia memiliki riwayat kontak dengan ayam mati sebelum menderita sakit. Menurut keterangan dr Reviono, ketua tim penanganan AI RS Dr Moewardi, pasien asal Tawangsari, Mojosongo, Solo, tersebut masuk ke RS Moewardi Senin (29/1/2007) pagi setelah dirawat di Puskesmas Mojosongo. Pasien pernah kontak dengan ayam mati lalu mengalami demam tinggi disertai sesak nafas "Dari hasil pemeriksaan awal untuk mengarah suspect AI tidak terlalu kuat, tetapi karena pernah kontak dengan ayam mati lalu mengalami demam, sesak nafas dan jumlah leukosit yang sangat rendah maka kemungkinan suspect masih ada," papar Reviono, Senin (29/1/2007). Dari keterangan keluarga, sebelum mengalami demam tinggi disertai sesak nafas DA dan teman-temannya dan menemukan sejumlah ayam mati. Selanjutnya ayam-ayam itu dibuang ke sungai didekat rumahnya. Sehari setelah itu DA langsung panas. Hasil rontgen terhadap paru-paru siswi kelas 2 SD Sibela Timur itu tidak terdapat tanda pneuomonia. Pasien juga langsung panas setelah kontak dengan ayam-ayam yang mati mendadak, sedangkan masa inkubasi virus AI biasanya pasien mengalami panas setelah lebih dari tiga hari setelah kontak unggas mati. Dari hasil pemeriksaan dan keterangan itulah maka pihak rumah sakit masih terus melakukan investigasi dan terus mengawasi perkembangan pasien. Pasien juga tidak ditempatkan di ruang isolasi, melainkan di ruang observasi. Dalam sebulan ini, RS Dr Moewardi menerima tiga pasien rujukan dugaan AI. Pasien dari Boyolali setelah diperiksa mendalam hanya menderita pneumonia biasa. Seorang lainnya adalah Hartini dari Sragen yang dinyatakan suspect namun kondisinya semakin membaik dan telah dipindah ke bangsal rawat biasa. (mbr/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads