Warga di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, mengaku kaget kawasannya dilanda banjir kemarin. Warga mengaku tidak menyangka air datang tiba-tiba, padahal siang harinya cuaca terik.
Warga bernama Olif (52) mengatakan dia tengah tidur saat banjir melanda pada Sabtu (25/5/2024), pukul 02.30 WIB. Dia mengaku sempat mendengar warga ramai-ramai mengevakuasi diri.
Rumah Olif yang kena banjir berada di RT 7 RW 7, Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Jarak antara kali dan permukiman warga sekitar 10 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya lagi di rumah, lagi enak tidur. Kita sudah tahu mau banjir sih. Tapi nggak nyangka aja bisa tinggi. Jadi pas air mulai naik itu kita nunggu dulu di rumah, eh udah naik ke rumah airnya," kata Olif di lokasi, Minggu (26/5).
Olif mengaku tak menyangka banjir akan setinggi 1,5 meter di rumahnya. Cuaca yang sebelumnya panas dan hanya hujan gerimis, membuatnya yakin tidak akan terjadi banjir.
"Iya, kita juga nggak nyangka bakal banjir. Cuaca juga cuma gerimis. Panas juga sebelumnya. Ternyata airnya kiriman dari Bogor," jelasnya.
Olif mengatakan saat banjir datang segera bergegas mengambil barang penting untuk dievakuasi. Dia dan keluarga mengungsi ke musala yang letaknya tak jauh dari rumah.
"Kalau saya sama keluarga evakuasi ke musala. Barang-barang cuma saya bawa sebagian aja yang penting," ungkap dia.
Kini Olif sedang sibuk menyingkirkan lumpur sisa banjir yang ada di rumahnya. Sejak pagi dia membilas lumpur itu menggunakan air seadanya.
"Tadi airnya susah. Ini saya sempat dikasih sama tetangga alhamdulillah bisa bersih-bersih," jelasnya.
Warga lain yang juga tak menyangka banjir datang adalah Siti Khadijah (60). Dia sedang tidur ketika banjir mulai masuk ke rumahnya pada pukul 02.00 WIB.
Rumah Siti Khadijah berada di permukaan paling rendah ketimbang warga lain. Siti mengatakan banjir di rumahnya mencapai 2 meter.
"Waktu banjir kemarin itu mulai jam 2 pagi. Itu pas nyaman banget tidur. Kaget tiba-tiba air mulai naik di rumah," ucap Siti.
Mengetahui banjir mulai naik, Siti dan keluarganya langsung membereskan barang penting dan evakuasi ke musala. Sayangnya banyak barang dagangan di rumahnya yang tidak bisa diselamatkan.
"Iya langsung kita pada bangun. Beres-beres sebagai barang ngungsi ke musala. Di sini mah sudah biasa kalau banjir. Cuma kemarin-kemarin emang nggak besar. Ini sampai 2 meter. Kalau warga yang lain mungkin cuma 1 apa 1,5 meter. Soalnya rumah saya paling rendah permukaannya," jelas dia.
"Banyak kasur itu udah nggak bisa diapa-apain. Terus ini dagangan saya, kerudung. Mau gimana lagi. Kerendem semua," sambungnya.
Siti mengaku kaget tidak menyangka banjir melanda kawasannya. Hal itu, menurut dia, karena siang harinya cuaca panas terik.
"Iya kemarin gerah sampai kipasan di rumah. Itu dia kita juga nggak nyangka bakalan banjir. Tapi di sini emang udah langganan banjir. Kondisinya ya gini aja," katanya.
Lihat juga Video: Pemkab Tanah Datar Perpanjang Masa Tanggap Darurat Banjir Bandang