Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan 'maraton' meninjau sejumlah sekolah kedinasan yang berada di bawah Kemenhub. Tujuannya adalah mereformasi sistem hingga tradisi kekerasan yang ada.
Hal itu buntut kasus taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika alias Rio (19), yang tewas dianiaya senior beberapa waktu lalu. Budi Karya menyebut, saat kasus itu terjadi, dia turut melakukan introspeksi diri.
"Dua minggu yang lalu kita kena musibah yang tentu saya berduka menahun, tapi lupakan itu. Kita justru ingin mengambil momentum ini untuk introspeksi pada diri kita. Apa yang kita lakukan, saya sebagai menteri apakah saya cukup memberikan perhatian pada sekolah BPSDM, saya bilang belum cukup," kata Budi Karya saat memberi arahan di Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug, Legok, Tangerang, Banten, Sabtu (25/5/2024).
"Oleh karenanya, saya maraton, ke Bali, ke Surabaya, sekarang di sini. Tentu kalau kita lihat apa fakta-fakta yang terjadi ada di Surabaya, Marunda, kita harus jujur, kita harus improve, kita harus tingkatkan apa yang kita buat dan apa yang kita upayakan," tambahnya.
Dia memastikan berkomitmen untuk meninggalkan tradisi kekerasan dari kampus tersebut. Namun Budi Karya mengatakan, dalam prosesnya, dibutuhkan dukungan para taruna untuk mewujudkan reformasi yang diharapkan.
"Reformasi inilah adalah suatu usaha untuk memperbaiki, tapi reformasi apabila itu ada di mulut saya atau di pikiran saya, tidak disertai kesadaran oleh adik-adik (taruna-taruni) semuanya nonsense, nggak ada gunanya," ucapnya.
Budi Karya menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta pelajar bersaing dalam hal prestasi, bukan malah pukul-pukulan.
"Kalau dulu itu ada tradisi kekerasan, sekarang kita ingin lebih humanis, jadi tidak lagi ada kekerasan," katanya.
"Sehingga mereka juga memiliki karakter, softskill yang baik dan juga memiliki hubungan antar manusia yang lebih wise," harap Budi Karya.
Sebelumnya, Budi Karya melakukan peninjauan di Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali pada Kamis (16/5) dan Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya pada Jumat (17/5) lalu.
Selanjutnya, dia berencana melakukan sosialisasi serupa di Sulawesi dan Sumatera.
"Saya mungkin akan ke dua tempat, satu ke Makassar, kita punya sekolah di Makassar dan Manado. Lalu di Medan karena di situ ada di Aceh, di Medan, ada di Batam dan ada di Palembang," imbuhnya.
(ond/taa)