Viral Dugaan Kejanggalan Pemuda Tewas Kecelakaan di Jaktim, Polisi Selidiki

Viral Dugaan Kejanggalan Pemuda Tewas Kecelakaan di Jaktim, Polisi Selidiki

Mulia Budi - detikNews
Kamis, 23 Mei 2024 13:59 WIB
Ilustrasi KKecelakaan maut di Tol Cipali terjadi pada Selasa (15/11/2022) pagi hari. Peristiwa itu mengakibatkan tiga orang tewas dan tujuh orang luka-luka.ecelakaan
Ilustrasi kecelakaan (Foto: detikcom/Thinkstock/assistantua)
Jakarta -

Beredar viral di media sosial terkait kecelakaan yang menewaskan seorang pemuda bernama Yosafat Christo Barend Kroma (22 tahun) di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur. Polisi pun melakukan penyelidikan usai pihak keluarga mencurigai adanya dugaan kesengajaan.

Kecelakaan yang dialami Yosafat sebenarnya terjadi pada 22 Februari 2024. Namun peristiwa ini viral usai sepupu Yosafat bernama Jourahs memaparkan kronologi dan kecurigaan pihak keluarga melalui akun X pada Selasa (21/5).

Jourahs sudah mengizinkan detikcom mengutip isi tweet dalam postingan tersebut. Jourahs menuliskan pihak keluarga menerima laporan kejadian kecelakaan itu berupa adanya 3 mobil angkutan kota (angkot) ugal-ugalan di mana salah satu angkot itu menyerempet motor Honda CRF yang dikemudikan korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serempetan itu membuat korban hilang kendali dan menabrak pohon hingga terpental jatuh ke aspal. Kemudian, disebutkan datang sebuah motor Honda Vario dari arah belakang yang melindas korban.

"Dari telepon, tante aku dikabarin bahwa Yos kecelakaan jam 4 subuh di daerah Basura, Jakarta Timur. Kronologi awal yang diceritakan adalah ada tiga angkot yang kebut kebutan, sehingga Yos, yang saat itu naik motor honda CRF, hilang keseimbangan dan menabrak pohon," tulis akun X Jourahs, Kamis (23/5/2024).

ADVERTISEMENT

Keluarga menerima laporan jika hal itu yang disebut menjadi penyebab kematian Yosafat. Namun, saat mengurus jenazah, keluarga melihat ada luka sobek di pelipis kiri korban.

"Nggak sampai di situ, diceritain juga setelah Yos kepental ke aspal, dia dilindes motor Vario, yang kemungkinan besar menyebabkan dia meninggal dunia," tulis akun X Jourahs.

"Pada saat tante aku ngeliat jenazah anaknya, dia sadar ada bolongan di pelipis kanan dan sobekan di pelipis kiri. Kata pengurus jenazah di RSCM mengharuskan tanteku ke Lakalantas Kebon Nanas, Jaktim," tulisnya.

Jourahs mengatakan pengurus jenazah RSCM telah menyarankan orang tua korban melakukan visum. Namun, saat itu keluarga menolak lantaran percaya dengan kronologi kejadian yang telah disampaikan.

"Pas di Lakalantas, polisi nyaranin untuk visum, tapi lagi-lagi karena percaya sama kronologi awal tante aku menolak untuk visum," tulis Jourahs.

Jourahs mengatakan pihak keluarga juga kaget lantaran ternyata korban tak sendirian di lokasi kecelakaan tersebut. Dia mengatakan korban bersama temannya inisial I yang mengemudikan mobil Honda HRV.

"Selesai ngurus administrasi buat ngeluarin jenazah, tante aku manggil salah satu temen gereja Yos yang ada di kamar mayat (yang nungguin Yos sebelum keluarga datang). Tanteku spontan nanya, 'anak saya sama siapa aja pas kejadian?'. Ternyata Yos nggak sendiri tapi sama temen gerejanya, si 'I'," tulis akun X Jourahs.

Jourahs mengatakan mobil I dan motor korban diamankan polisi. Dia menuturkan kecurigaan muncul saat pihak I meminta mobil itu dikeluarkan.

Dia mengatakan motor korban tak mengalami kerusakan parah melainkan hanya rusak pada stang kanan, dan spedometernya hilang. Dia mengatakan keluarga korban semakin curiga lantaran keluarga I datang menggunakan mobil yang seharusnya diamankan sebagai barang bukti tersebut.

"Awal kecurigaan muncul, karena mamanya si I ini ngedesek Pakpol mau ngeluarin mobil CRV nya. Tapi tante saya masih nggak ngeh. Tante saya cuman fokus ke motor anaknya. Motor Yos sama sekali nggak rusak parah layaknya kecelakaan hebat yang bisa menelan korban jiwa," tulis akun X Jourahs.

"Tante aku mulai kaget ketika keluarganya si I ini dateng ke rumah duka sorenya pakai mobil yang seharusnya jadi barang bukti di kantor kepolisian. Sementara sampai detik ini, motornya si Yos masih ditahan di kantor polisi. Dan si I nggak dateng ya, mamanya bilang dia shock berat," imbuh Jourahs.

Jourahs mengatakan kecurigaan itu diperkuat lagi dengan kehadiran I di ibadah penutupan peti korban, namun I masih bisa bercanda padahal sebelumnya disebut mengalami shock berat. Dia mengatakan kecurigaan itu semakin bertambah saat teman korban menduga kasus itu bukan kecelakaan lalu lintas.

"Si I, yang seharusnya menjadi saksi kunci untuk kematian sepupuku, datang di ibadah penutupan peti dan pada proses penguburan, dia dan kakaknya bisa bercanda-canda, ketawa-ketawa gak ada dosa. Padahal sebelumnya bilang dia shock berat," tulis Jourahs.

"Bukan angkot yang ugal-ugalan yang nyerempet adik aku. Tapi kemungkinan temennya sendiri. Saksi mata di lokasi kejadian bilang nggak ada angkot. Yang ada mobil HRV, Xpander, sama mobil kecil lain," lanjutnya.

Dia mengatakan kondisi mobil I saat kejadian itu juga mengalami penyok di bagian depan. Dia menyebut I saat ini masih berstatus sebagai saksi.

"Sampai saat ini, I masih dianggap sebagai saksi. Kami pun belum mendapatkan cerita kronologi yang seutuhnya dari pihak kepolisian. Semua info yg kami dapatkan hanya mengarah ke I sebagai pelakunya," tulis akun X Jourahs.

Dia menuturkan pihak keluarga korban bersedia melakukan visum untuk membuat terang kasus tersebut. Dia mengatakan pihak keluarga siap jika makam korban dibongkar untuk visum tersebut.

"Terkait visum. Kami pihak keluarga juga bersedia untuk dilakukan visum ulang untuk dapat titik terang dari kasus ini. Oh iya, aku mau clarify juga ternyata yang nyuruh visum itu petugas pengurus jenazah di ruang mayat RSCM. Pas tante aku ke kantor polisi, nggak ada disuruh visum," ujar Jourahs.

Simak penjelasan polisi di halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Momen Pemakaman Guru SMP di Malang yang Tewas Dalam Laka Bus Study Tour

[Gambas:Video 20detik]




Penjelasan Polisi

Laporan polisi kasus kecelakaan Yosafat teregister dengan nomor LP/A/461/II/2024/SPKT.SATLANTAS POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA, tanggal 22 Februari 2024. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan pihaknya akan melakukan gelar perkara eksternal kasus tersebut.

"Satlantas Polrestro Jaktim akan melakukan gelar perkara eksternal dengan mengundang pihak-pihak terkait untuk menentukan langkah selanjutnya dengan mendasari data dan fakta optimal yang sudah didapatkan/dikumpulkan," kata Kombes Nicolas Ary Lilipaly.

Dia mengatakan kasus itu masih dalam tahap penyelidikan. Dia berharap tak ada pihak tertentu yang membangun opini dan mempengaruhi masyarakat terkait kasus tersebut.

"Jadi perkara tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Untuk itu, Kami berharap pihak-pihak terkait jangan membuat opini dan berasumsi sendiri untuk mempengaruhi warga masyarakat lainnya. Kita bekerja harus mendasari pada data dan fakta yang ada," ujarnya.

Dilihat detikcom, akun X Satlantas Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) juga telah menanggapi langsung postingan Jourahs. Satlantas Polres Jaktim mengatakan ada lima orang saksi yang telah diperiksa di kasus tersebut.

"Kami ikut prihatin dan turut berbela sungkawa yang sedalam dalamnya atas musibah yang dialami, saat ini penyidik sudah memeriksa 5 orang saksi yang berkaitan dengan perkara tersebut. Penyidik akan segera melakukan gelar perkara tingkat Polres Metro Jakarta Timur," tulis akun X Lantas Jakarta Timur.

Halaman 2 dari 2
(mib/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads