.webp)
Akses layanan kesehatan yang mudah dan cepat tentu menjadi harapan seluruh masyarakat. Tak terkecuali, Widarti (59) yang merupakan warga Karara, Kelurahan Monggonao Mpunda Kota Bima, Nusa Tenggara Barat.
Dia menuturkan untuk mengakses pelayanan kesehatan, kelengkapan dokumen dan berkas seringkali menjadi kendala. Namun dia bersyukur saat ini ada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang hadir memberikan kemudahan akses layanan dan meningkatkan mutu kesetaraan layanan bagi peserta JKN.
Widarti mengaku puas dengan pelayanan menggunakan BPJS Kesehatan saat mengakses layanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) baru-baru ini. Menurutnya, pelayanan rawat jalan yang ia peroleh sangat mudah, mulai dari proses pendaftaran sampai dengan selesai mendapatkan pemeriksaan oleh dokter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang tidak perlu harus membawa fotocopy Kartu JKN maupun Kartu Keluarga (KK), cukup dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ada pada Kartu Tanda Penduduk (KTP), sudah dapat dilayani dengan baik dan cepat. Ini bukan pertama kali saya menggunakan BPJS Kesehatan untuk mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Pada tahun-tahun sebelumnya juga sudah sering memanfaatkan tetapi masih harus ada membawa berkas fotocopy dan segala macam, namun kini sudah tidak diperlukan lagi karena sudah bisa memperlihatkan NIK saja. Perbaikan layanan seperti saat ini saya rasakan sangat memuaskan," ujar Widarti dalam keterangan tertulis, Jumat (24/5/2024).
Dia mengatakan dari waktu ke waktu kualitas pelayanan program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan terus berkembang. Salah satunya upaya digitalisasi lewat penggunaan aplikasi Mobile JKN dan memberikan akses melalui kanal-kanal yang telah disediakan oleh BPJS Kesehatan.
"Terbukti Program JKN berhasil untuk mengikuti perkembangan zaman dan menjawab kebutuhan masyarakat sekarang. Masyarakat yang ingin melakukan akses layanan tidak harus ke kantor BPJS Kesehatan, namun sudah disediakan kanal layanan yang dengan sangat mudah diakses," katanya.
Lebih lanjut dia menceritakan dia mengandalkan program JKN sebagai proteksi kesehatan utama bagi keluarganya. Ia menceritakan pengalamannya ketika sakit dan mendapatkan layanan di fasilitas Kesehatan, Ia selalu memanfaatkan BPJS Kesehatan.
Kala itu dirinya pernah dirawat inap. Selama 12 hari, pelayanan yang diterima sangat bagus dan tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun.
"Gejala awalnya sering mengalami flu berat dan semakin menjadi-jadi, sehingga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Tidak terduga saya hampir sampai dua minggu dirawat dan sempat memikirkan biaya yang harus saya keluarkan, namun alhamdulillah ternyata semua biaya tetap ditanggung Program JKN. BPJS Kesehatan memang sangat luar biasa manfaatnya dan tidak ternilai," katanya.
Widarti pun berterima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah menanggung biaya pelayanan kesehatannya, meskipun ia sudah berkali-kali masuk rumah sakit. Dia berharap ke depan BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan pelayanan serta memberikan perlindungan bagi masyarakat. Menurutnya, keberlangsungan Program JKN harus diutamakan dan dijaga oleh seluruh kalangan.
"Termasuk oleh para pemangku kebijakan, mengingat Program JKN ini bagi masyarakat sangat bermanfaat dan menjadi kebutuhan. Saya sangat mengapresiasi Program JKN yang secara nyata dan pasti telah memberikan rasa aman dari isu finansial ketika masyarakat sedang sakit," katanya.
Simak juga Video 'Menkes Sebut Iuran BPJS Tidak Berubah hingga 2024':
