Satu dari lima pelaku yang membacok seorang pemuda calon siswa (casis) bintara Polri bernama Satrio Mukti Raharjo (18) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ditembak mati lantaran melawan saat hendak ditangkap polisi. Satrio menyampaikan belasungkawa atas peristiwa tersebut.
Satrio menyebutkan telah menyerahkan penegakan hukum kasus yang menimpanya kepada polisi. Dia mengaku telah ikhlas atas peristiwa tersebut.
"Saya turut berdukacita, tetapi ya biar Allah yang balas, dan yang tertangkap saya serahkan itu ke pihak kepolisian, karena kepolisian mempunyai wewenang sendiri terhadap para pelaku," kata Satrio saat ditemui, Senin (20/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sendiri sudah ikhlas dengan adanya kejadian ini, dan saya serahkan semua ke pihak kepolisian," tambah dia.
Sebelumnya, polisi menangkap lima anggota komplotan begal yang membacok Satrio. Satu dari lima pelaku ditembak mati lantaran melawan saat ditangkap polisi.
"Melakukan perlawanan terhadap petugas. Satu orang harus meregang nyawa dilakukan tindakan tegas oleh tim Jatanras," kata Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Imam Yulisdiyanto di RS Polri Kramat Jati, Kamis (16/5/2024).
Iman menjelaskan, pelaku yang ditembak mati berinisial PN, eksekutor yang membacok korban.
Selain itu, dua orang lainnya, AY dan MS, berusaha lari dari pihak kepolisian. Polisi pun melakukan tindakan terukur dengan menembak kaki keduanya.
"Dua orang harus dilumpuhkan dengan menembak kakinya," ujarnya.
(ond/azh)