Arti Warna dan Sejarah Bendera Buddhis yang Dipakai saat Hari Waisak

Arti Warna dan Sejarah Bendera Buddhis yang Dipakai saat Hari Waisak

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Senin, 20 Mei 2024 12:38 WIB
Sejumlah biksu tengah melakukan ritual doa pagi Waisak 2018 di Candi Borobudur. Doa tersebut diikuti para biksu dan umat Budha.
Ilustrasi Waisak di Candi Borobudur (Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.)
Jakarta - Salah satu lambang keagamaan yang dipakai pada saat Hari Raya Waisak adalah Bendera Buddhis. Bendera ini memiliki motif garis-garis dengan kombinasi warna biru, kuning, merah, putih, dan jingga.

Lalu, apa arti warna Bendera Buddhis? Bagaimana sejarah benda tersebut? Simak informasi di bawah ini.

Arti Warna Bendera Buddhis

Dilansir situs Kementerian Agama (Kemenag) Jateng, Bendera Buddhis berawal dari gagasan Panitia Pertahanan Buddhis Sri Lanka (Buddhist Defence Committee) di tahun 1885, untuk membuat bendera yang dapat menjadi simbol dan lambang yang dapat diterima oleh semua aliran umat Buddha di dunia.

Warna-warna pada bendera itu kemudian diambil dari warna aura tubuh Sang Buddha yang terdiri dari:

  • Warna biru berasal dari warna rambut Buddha melambangkan bakti atau pengabdian;
  • Warna kuning emas dari warna kulit Buddha melambangkan kebijaksanaan;
  • Warna merah tua dari warna darah Buddha melambangkan cinta kasih;
  • Warna putih dari warna tulang dan gigi Buddha melambangkan kesucian;
  • Warna jingga adalah warna yang diambil dari warna telapak tangan, kaki dan bibir Buddha yang melambangkan semangat.

Sejarah Bendera Buddhis

Bendera Buddha dirancang bersama oleh Bapak JR de Silva dan Kolonel Henry S. Olcott untuk menandai kebangkitan agama Buddha di Ceylon pada tahun 1880. Bendera ini diterima sebagai Bendera Buddha Internasional oleh Kongres Buddha Dunia tahun 1952.

Kolonel Olcott merancang sebuah bendera dari enam warna aura yang dia yakini bersinar di sekitar kepala Sang Buddha setelah Pencerahan-Nya. Lima garis pertama bendera terdiri dari lima warna, yaitu biru, kuning, merah, putih, dan jingga.

Sementara itu, warna keenam merupakan konglomerasi dari kelimanya, tetapi untuk desainnya dipisahkan warna-warna penyusunnya.

Kelima warna Bendera Buddhis melambangkan gabungan kelima faktor yang telah disebutkan di atas. Gabungan kelima warna tersebut dikenal dengan istilah "Prabhasvara:, yang berarti bersinar sangat terang atau cemerlang.

Bendera kolonel kemudian melambangkan persatuan umat Buddha. Setelah itu, digunakan di seluruh dunia dan digunakan di hampir 60 negara selama musim perayaan umat Buddha, khususnya pada perayaan Waisak.

Kolonel Olcott adalah salah satu umat Buddha terbesar di Amerika yang mengabdikan hidupnya di kemudian hari sepenuhnya untuk masyarakat Asia. Ia dikenal sebagai bapak gerakan pendidikan Buddhis sejak ia memprakarsai pendirian hampir 400 sekolah dan perguruan tinggi Buddhis di Sri Lanka.

Simak juga Video 'Ramai soal Rencana Pemasangan Chatra di Puncak Candi Borobudur':

[Gambas:Video 20detik]



(kny/imk)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads