Wartawan senior dan tokoh perfilman Indonesia Salim Said meninggal dunia. Keponakan Salim Said, Zacky Riyadi, mengenang sosok Salim Said di mata keluarga.
"Beliau yang saya rasakan sendiri sangat inspiratif dan juga suportif, khususnya terkait pendidikan. Jadi mendorong seluruh semua ponakan, saudara, semua keluarga untuk tetap semangat mengenyam pendidikan supaya masa depan lebih baik seperti itu," kata Zacky kepada wartawan di rumah duka Salim Said, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (19/5/2024).
Zacky mengatakan Salim menurunkan warisan untuk semangat belajar ke keluarga. Salim sering melakukan sharing dan terbuka untuk diskusi bersama keluarga.
"Yang jelas, (warisan) semangat untuk belajar. Alhamdulillah, keluarga sangat dan setiap kita ketemu selalu sharing. Sharing diskusi bukan berarti satu arah. Jadi beliau juga tetap open to discussion," tuturnya.
"Jadi dengan orang sehebat beliau, sebesar beliau, tetap membuka ruang diskusi dengan keluarga, dengan ponakan. Jadi itu menurut saya sangat luar biasa, sangat humble," tambahnya.
Sementara itu, eks Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham turut melayat ke rumah duka Salim Said. Dia mengenang perjalanan hidup Salim Said sebagai perpustakaan internasional berjalan.
"Jadi, saya baru ketemu istri almarhum, saya menyampaikan bahwa kata kunci untuk menggambarkan bagaimana perjalanan hidup beliau adalah bahwa beliau adalah perpustakaan internasional berjalan," ujarnya.
"Dan di situ menggambarkan bagaimana beliau sebagai seorang wartawan bagaimana seorang insan perfilman kemudian bagaimana juga seorang politisi dan akademisi, dan tokoh masyarakat," tambahnya.
Idrus mengatakan Salim istikamah dan konsisten dalam pikiran objektif sehingga menjadi contoh teladan. Idrus mengungkapkan pesan Salim kepadanya.
"Beliau istiqomah, konsisten, dalam pikiran objektif ya sekaligus ya menjadi contoh teladan bagi kita semua. Dan ketika saya beliau saya ketemu dan saya diundang di lembaganya untuk ceramah, ya pesannya cuma 1 'Idrus kau masih muda, dalam dibandingkan dengan beliau kan 81 tahun saya 60-an. Idrus kau masih muda, pesan saya adalah kau bicara kau berfikir jangan pernah ada beban, karena begitu anda berfikir, Anda bersikap ada beban pasti subjektif'," tuturnya.
"Bangsa butuh pikiran-pikiran objektif, rasional dan faktual itu tidak akan mungkin tercapai ketika orang berfikir bersikap dan ada. Beban, beban apapun dan beban yang paling berat itu adalah beban politik itu kata beliau," tutupnya.
Sebelumnya, kabar duka datang dari dunia pers dan perfilman Indonesia. Wartawan senior dan tokoh perfilman Indonesia, Salim Said, meninggal dunia.
Dilansir Antara, Sabtu (18/5), Prof Salim, yang juga mantan Duta Besar Duta Besar RI untuk Republik Ceko, meninggal dunia setelah sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada Sabtu pukul 19.33 WIB.
Kabar meninggalnya Prof Salim Said dikonfirmasi oleh istrinya, Herawaty, dalam pesan singkat yang diterima sejumlah wartawan di Jakarta, Sabtu. Jasad almarhum, menurut sumber yang sama, rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/5) siang.
Lihat juga Video: Top 5: Sandra Dewi Diperiksa Kejagung Lagi hingga Protes Kenaikan UKT
(idn/idn)