Jalan Terjal Casis Bintara demi Jadi Polisi sampai Jadi Korban Begal

Jalan Terjal Casis Bintara demi Jadi Polisi sampai Jadi Korban Begal

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 19 Mei 2024 08:49 WIB
Casis Bintara Polri, Satrio Mukhti (18) korban begal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Casis Bintara Polri, Satrio Mukhti (18) korban begal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (Rachma Rachel/detikcom)
Jakarta -

Satrio Mukti Raharjo (19) harus melalui jalan terjal untuk menjadi seorang polisi. Calon siswa (casis) Bintara Polri ini sampai menjadi korban begal saat mengejar cita-citanya menjadi seorang polisi.

Pemuda warga Tanjung Duren, Jakarta Barat ini dibegal saat hendak melakukan psikotes di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Psikotes itu dia jalani untuk mengikuti seleksi casis Bintara Polri Tahun Anggaran 2024.

Menjadi abdi negara adalah cita-cita Satrio sejak kecil. Sejak lulus SMK pada 2023 lalu, Satrio sudah mencoba mengikuti seleksi casis Bintara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, saat itu Satrio gagal dalam tahap pemeriksaan kesehatan (rikkes) II. Tak putus asa, Satrio mencoba peruntungannya kembali di tahun ini.

Apesnya, Satrio malah dibegal dalam perjalanan menuju ke tempat psikotes. Pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 04.00 WIB, Satrio yang mengendarai motor dibegal kawanan bersenjata tajam saat melintas di Jalan Arjuna Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

ADVERTISEMENT

Satrio melawan begal hingga akhirnya ia dibacok sampai jari kelingkingnya putus. Motor Satrio dirampas para pelaku.

Kejadian yang menimpa Satrio ini menyita perhatian. Satrio mendapatkan dukungan moril dari pihak kepolisian atas kegigihannya untuk menjadi seorang anggota polisi.

Hingga akhirnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun memberikan tiket kuota khusus difabel bagi Satrio. Kapolri merasa prihatin sekaligus bangga kepada Satrio yang berani melawan begal.

Detik-detik Satrio Dibegal

Satrio dibuntuti dalam perjalanannya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Para pelaku terekam CCTV saat membuntuti Satrio.

Dalam video yang diperoleh detikcom, Satrio terlihat naik motor melintasi jalanan. Tampak dari arah yang sama, komplotan pelaku membuntuti korban.

Satrio dibacok pada Sabtu (11/5) dini hari saat hendak mengikuti psikotes untuk tes Bintara Polri. Setelah dibuntuti, pelaku melancarkan aksinya di tempat yang sepi.

Suasana haru menyelimuti rumah casis Bintara, Satrio Mukhti, yang mendapat kabar soal penghargaan dari Kapolri untuk dirinya, usai melawan begal hingga jari putus.Suasana haru menyelimuti rumah casis Bintara, Satrio Mukhti, yang mendapat kabar soal penghargaan dari Kapolri untuk dirinya, usai melawan begal hingga jari putus. (Foto: Rachma Syifa Faiza Rachel/detikcom)

"Bahwa pelaku dengan sengaja mengikuti korban beberapa saat, dan ter-cover oleh beberapa CCTV. Kemudian, setelah keadaannya sepi, pelaku memepet korban, kemudian melakukan aksinya," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu kepada wartawan, Jumat (17/5).

Kini, polisi telah menangkan sudah mengamankan lima orang pelakunya. Satu tersangka yang merupakan eksekutor pembacok Satrio ditembak mati lantaran melawan saat akan ditangkap.

Satrio Masuk Polisi Jalur Khusus

Keberanian Satrio melawan begal ini menjadi perhatian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Jenderal Sigit memberikan penghargaan kuota khusus difabel kepada Satrio.

"Kapolri memberikan har (penghargaan) kuota khusus disabilitas," ujar Jenderal Sigit kepada detikcom, Jumat (17/5).

Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis menjelaskan bahwa Kapolri menaruh perhatian terhadap peristiwa yang dialami casis Satrio Mukti. Dia ingin agar Satrio tetap melanjutkan langkahnya menuju cita-cita menjadi polisi.

"Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Selain itu, Bapak Kapolri pun bangga atas keberanian casis tersebut melawan komplotan begal. Kami dengar casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen," kata Irjen Dedi Prasetyo.

"Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukti, diterima sebagai anggota Polri," lanjut Irjen Dedi.


Baca selanjutnya: sujud syukur Satrio dan orang tua.....

Simak juga Video: Kisah Satrio Casis Bintara: Jadi Korban Begal, Kini Dapat Penghargaan

[Gambas:Video 20detik]



Dukungan dari Kapolres Jakbar-Aipda Ambarita

Satrio mendapatkan dukungan moril dari aparat kepolisian, mulai dari Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi, Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno hingga Aipda Ambarita. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi secara khusus mengunjungi Satrio di rumahnya pada Jumat (17/5) untuk memberikan dukungan dan menyemangati Satrio.

"Kami mendapat informasi Satrio mendapatkan penghargaan dari Bapak Kapolri. Kami hadir memberikan dorongan moral dan selamat kepada orang tuanya. Akhirnya mencapai cita-cita menjadi anggota Polri," ujar Syahduddi saat ditemui detikcom di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Jumat (17/5/2024).

Syahduddi mengatakan kepolisian tetap mendukung dan mensupport Satrio. Dia berharap Satrio dapat menjalani pendidikan dengan semangat dan lancar.

"Tetap mendukung dan support Satrio. Agar bisa dilantik menjadi anggota Polri," kata Syahduddi.

Saat ini Satrio tinggal menunggu rangkaian kegiatan proses seleksi Bintara Polri. Syahduddi menyebut Satrio akan dipanggil saat pembukaan pendidikan Polri.

Satrio juga mendapat dukungan dari Aipda Ambarita. Ambarita adalah sosok polisi yang diidolakan oleh Satrio.

Aipda Ambarita mendatangi langsung kediaman Satrio di wilayah Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Kamis (16/5). Tampak Aipda Ambarita yang mengenakan pakaian dinas lengkap memeluk Satrio. Satrio pun terlihat menangis haru saat bertemu dengan sosok idolanya tersebut.

Sujud Syukur Satrio dan Ortu

Mendengar kabar dirinya mendapatkan kuota khusus difabel dari Kapolri Jenderal Sigit, Satrio menangis haru. Satrio berterima kasih kepada Jenderal Sigit yang telah mewujudkan cita-citanya. Satrio bersyukur dirinya mendapatkan kuota khusus disabilitas.

"Terima kasih banyak kepada Pak Kapolri yang telah mewujudkan mimpi saya. Cita-cita saya dari kecil untuk menjadi bagian anggota Polri," ungkap Satrio, ditemui detikcom di rumahnya Tanjung Duren, Jakbar, Jumat (18/5).

Satrio bertekad jika dirinya menjadi polisi nanti akan memberantas kejahatan. Dia berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak sombong dan tetap 'ilmu padi'.

Kapolres Metro Jakarta Barat (Jakbar) Kombes Pol M SyahduddiKapolres Metro Jakarta Barat (Jakbar) Kombes Pol M Syahduddi mengunjungi Satrio, casis bintara korban begal, untuk memberikan dukungan moril. (Foto: Rachma/detikcom)

"Saya ingin memberantas kejahatan-kejahatan, salah satunya begal. Saya tidak mau masyarakat terkena (begal) seperti saya," kata Satrio.

Rasa syukur juga diungkapkan orang tua Satrio. Orang tua menyampaikan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Sigit yang memberikan kesempatan kepada Satrio untuk masuk polisi lewat jalur khusus disabilitas.

"Terima kasih, Bapak Kapolri. Saya bisa lihat anak saya pakai seragam polisi. Tolong bimbing anak saya. Kalau suatu saat anak saya menjadi polisi yang sombong, tolong ditegur," ujar Teguh saat ditemui detikcom di rumahnya, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Jumat (17/5).

Teguh pun berpesan agar Satrio tidak melanggar hukum. Dia ingin anaknya selalu jujur ketika kelak menjadi polisi.

"Harus jujur, berani itu nomor satu, apa pun keadaannya, harus jujur. Kejujuran itu nomor satu, apalagi kamu penegak hukum, bukan pelanggar hukum, berat hukumnya jika kamu penegak hukum tapi melanggar hukum," ujar Teguh.

Rasa senang juga diungkapkan oleh Septi Nurlela (39), ibunda Satrio. Ia pun menangis haru dan sujud syukur lantaran putranya bisa masuk Polri lewat jalur khusus.

"Astaghfirullah, terima kasih, ya Allah, terima kasih, sudah membantu mewujudkan mimpi anak saya. Tio, jangan jadi orang sombong ya, tetap tanamin ilmu padi dalam diri Tio. Jadi polisi jangan sombong, jangan belagu, harus tunduk," ujar Septi.

Septi mengungkap bangga pada Satrio. Satrio merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

"Mama dan Ayah bangga sama Tio. Jangan lupa salat," kata Septi.

Halaman 2 dari 2
(mei/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads