Jenis gunung api perlu diwaspadai masyarakat karena sewaktu-waktu dapat meletus. Salah satu gunung api yang berada di Indonesia adalah Gunung Ibu.
Lantas, di mana letak Gunung Ibu? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Gunung Ibu di Mana?
Berdasarkan informasi resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gunung Ibu secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Ibu Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara geografis, Gunung Ibu terletak pada ketinggian posisi 10 29' Lintang Utara dan 1270 38' Bujur Timur. Puncaknya mempunyai ketinggian 1340 m di atas permukaan laut.
![]() |
Morfologi Gunung Ibu
Gunung Ibu merupakan gunung api dengan kumpulan kawah besar. Kawah utara bagian dalam berdiameter 1 Km dengan kedalaman 400 meter, sebelumnya terdiri atas beberapa danau kecil. Kawah bagian luar berdiameter 1,2 Km, terbuka pada sisi bagian utara, membentuk lembah dengan dinding yang terjal.
Sebuah kerucut parasit terdapat di sebelah timur laut puncak Gunung Ibu. Kerucut parasit lain yang lebih kecil di bagian barat daya merupakan kerucut aliran lava.
Di sekitar Gunung Ibu terdapat beberapa maar, masing-masing Danau Takuoko, Bareta, dan Danau Gamici. Danau Tokuoko berjarak 10,5 Km dan Danau Bareta 8,5 Km sebelah utara Gunung Ibu, sedangkan Danau Gamici jaraknya 9 Km sebelah barat puncak.
Geologi Gunung Ibu
Secara geologi, batuan menyusun Gunung Ibu terdiri dari 17 satuan aliran lava, 1 kubah lava, 5 satuan endapan freatik, 1 cinder cone, dan 4 satuan jatuhan piroklastik. Penyusunan batuan tersebut berdasarkan kontak litologi dan azas pemotongan batuan dari yang tua hingga yang muda.
Lava ditemukan di tersebar luas di bagian timur yang diduga sebagai batuan tertua dari produk Gunung Ibu. Dari beberapa singkapan ditemukan sudah mengalami tingkat pelapukan yang kuat meskipun bagian dalam masih masif, berwarna hitam, porfirtik dari jenis basatis.
Letusan Pertama Gunung Ibu
Gunung Ibu meletus pertama kali pada Agustus - September 1911 yang merupakan letusan eksplosif di kawah pusat. Letusan berikutnya terjadi pada Desember 1998 setelah 87 tahun beristirahat, menghasilkan sumbat lava yang menutupi dasar kawah bagian dalam.
Letusan berlangsung secara periodik antara 45-60 detik dengan selang waktu 5-15 menit setiap siklus. Letusan disertai suara gemuruh bagaikan suara mesin jet. Sebaran material letusan berukuran dan pasir terbatas di sekitar puncak dan lereng, tidak ada yang mencapai perkampungan.
Simak Video 'PVMBG Jelaskan Sebab Sejumlah Gunung Api Erupsi Berdekatan':