.webp)
Kementerian Agama (Kemenag) RI menjelaskan alur kedatangan jemaah haji saat tiba di bandara Arab Saudi. Alur ini untuk dua jalur, yaitu jalur fast track dan jalur non fast track.
Apa perbedaan keduanya? Simak penjelasan di bawah ini.
Alur Kedatangan Jemaah Haji di Bandara Arab Saudi
Dikutip dari situs Kemenag RI, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Abdillah mengimbau masyarakat untuk memperhatikan alur kedatangan saat tiba di bandara Arab Saudi. Menurutnya, ada dua alur kedatangan jemaah, yakni melalui jalur fast track dan non fast track.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jemaah harus tahu alur kedatangan ini, untuk memudahkan proses keberangkatan jemaah ke hotel masing-masing," kata Abdillah di Madinah, Rabu (15/5/2024).
- Jalur fast track
Jalur fast track khusus digunakan bagi jemaah haji yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Adi Soemarmo Surakarta. Begini ketentuan alur fast track
- Jemaah membawa koper kabin dan tas paspor saat turun dari pesawat
- Barang bawaan jemaah akan diperiksa dengan x-ray
- Setelah melewati x-Ray, barang-barang dibawa kembali oleh jemaah
- Saat menaiki bus, petugas dari Arab Saudi akan meminta paspor jemaah untuk dikumpulkan
- Jemaah diantar menuju hotel.
- Jalur non fast track
Jalur non fast track digunakan oleh jemaah yang datang dari selain tiga bandara tersebut. Ada 10 bandara, yaitu Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Kertajati, Lombok, Balikpapan, Banjarmasin, dan Makassar.
Berikut aturan jalur jemaah non fast track
- Jemaah membawa koper kabin dan tas paspor saat turun dari pesawat
- Pastikan tas paspor dan paspor dipegang masing-masing jemaah (jangan sampai tertinggal di pesawat)
- Jemaah haji akan melewati jalur imigrasi dan pemeriksaan paspor satu per satu
- Setelah pemeriksaan paspor, jemaah akan melalui pemeriksaan x-ray untuk barang bawaan
- Jemaah akan diarahkan menuju paviliun atau tempat berkumpul sementara sebelum menaiki bus
- Paspor akan dikumpulkan petugas dari Arab Saudi
- Jemaah naik bus dan berangkat menuju hotel.
Lupa Jalan ke Hotel, Jemaah Bisa Minta Bantuan Petugas
Saat melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi, sebagian jemaah lupa jalan ke hotel atau tempat penginapan. Salah satu penyebabnya adalah jemaah masuk dan keluar di gerbang yang berbeda.
Mengantisipasi hal tersebut, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menempatkan sektor khusus di Masjid Nabawi yang bertugas melakukan pelindungan kepada jemaah.
Kepala Sektor Khusus (Seksus) Nabawi, Surnadi mengatakan, seksus itu gabungan antara pembimbing ibadah, pelindungan jemaah (linjam), dan anggota tepung (tenaga pendukung), ditambah pelayanan lansia. Anggotanya berasal dari beragam instansi, mulai TNi/Polri dan beberapa instansi lainnya.
"Seksus akan melakukan penjagaan di pos-pos yang sudah kami tempatkan di sudut-sudut gerbang masjid. Apabila ada yang tersesat atau kesasar atau terpisah rombongan, akan di antarkan sampai ke hotel," ungkapnya, Rabu, (15/5) di Masjid Nabawi.
"Dalam penugasan Madinah ini, kita selalu berkolaborasi dan berkoordinasi dengan sektor yang ada, baik sektor 1 sampai dengan sektor 5," ungkap Sunardi kepada tim Media Center Haji.
Sistem penjagaan di Masjid Nabawi menggunakan dua shift. Setiap shift itu terdapat kurang lebih 14 sampai 15 orang dengan jam kerja 8 jam sampai 12 jam.
(kny/imk)
