Polisi Masih Buru 15 DPO Poso

Polisi Masih Buru 15 DPO Poso

- detikNews
Rabu, 24 Jan 2007 14:40 WIB
Poso - Dua DPO Poso sudah ditembak mati polisi pada baku tembak 11 dan 22 Januari 2007. Kini, polisi masih terus memburu 15 DPO lainnya. Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Muhammad Kilat kepada wartawan di Mapolres Poso, Jl. Sumatera, Poso, Rabu (24/1/2007). "Polisi masih memburu 15 orang DPO dan sejulah kelompok anggota bersenjata yang mendukung mereka," kata Kilat. Kilat juga menyatakan ketiga anggota kelompok bersenjata yang menyerahkan diri Selasa (23/1/2007) kemarin masih terus diperiksa polisi. "Polda Sulteng masih terus memeriksa ketiganya secara intensif," ujar Kilat. Ketiga orang yang menyerahkan diri ke Polda Sulteng adalah Iswadi Larat (kelahiran Parigi, 6 November 1979), Muhammad Yasin (kelahiran Semarang, 6 Juli 1965), dan Falul alias Yakub (kelahiran Palu, 23 Februari 1981). Ketiganya mengaku terlibat baku tembak dengan Densus 88 Polri pada Senin lalu. Kilat juga memastikan bahwa dua DPO kasus terorisme telah tewas dalam baku tembal 11 dan 22 Januari. Keduanya adalah Dedi Parsan yang tewas pada 11 Januari dan Tengku Firzan alias Icang yang tewas pada 22 Januari 2007. Pertemuan Tertutup Pejabat Sementara itu, para pejabat menggelar pertemuan di rumah jabatan Bupati Poso di Jl. Tadulako, Poso. Rapat tertutup itu digelar dari pukul 09.00 hingga 11.00 Wita. Pertemuan membahas penanganan Poso. Sejumlah pejabat yang hadir antara lain, Bupati Poso Piet Ingkiriwang, Kapolres Poso AKBP Rudi Sufahriyadi, Kapolda Sulteng Brigjen Badrodin Haiti, Dandim Poso Letkol Indra Maulana Harahap, Danrem 132/Tadualko Kol Inf Husain Malik, Ses-Menko Kesra, dan sejumlah pejabat di Poso. Hari kedua pasca baku tembak berdarah 22 Januari 2007, situasi Poso mulai terlihat normal. Sebagian besar toko dan lapak di pasar Sentral Poso mula buka. Lalu lintas kendaraan di jalan-jalan di kota Poso juga tampak padat sama seperti hari-hari biasa. (asy/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads